This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Monday, February 20, 2017

Dimensi Ruqyah Syar'iyyah (Terapi Quran)



Ingat, RUQYAH SYAR'IYYAH (TERAPI QURAN) adalah salah satu dari sekian banyak yang diajarkan oleh baginda Nabi shallaLLaahu 'alaihi wa sallam. Dan semua yang di dalam Islam setiap tata nilai (ajaran)nya saling terhubung satu dengan yang lainnya.

Ruqyah tidak hanya terkait dengan Tauhid secara aqidah (keyakinan) tetapi juga secara ibadah, fikrah (pemikiran), manhajul hayah (sistem hidup: poleksosbudhankam) dan suluk/akhlak. 

Ruqyah juga berkenaan dengan dakwah ditengah masyarakat yang terkadang kemusyrikan sudah menjadi budaya. Makanya diperlukan cara hikmah/bijak dalam menyampaikannya.

Ruqyah juga berkenaan dengan pertempuran al hak dan al batil, dari dunia ghoib juga dunia nyata, dari tingkat tradisional juga internasional, dari zaman lalu hingga zaman modern, dari gangguan raga hingga gangguan kejiwaan manusia.

Dan akhir dari ruqyah / atau terapi Qur’an tidak hanya pada penyembuhan namun juga perubahan akhlaq Islamiyah yaitu perilaku yang terlahir dilandasi nilai-nilai Tauhid dalam seluruh aspek di atas tadi. Dan itulah misi diutusnya RasuuluLLaah Muhammad shallaLLaahu 'alaihi wa sallam.

PENGENALAN TERAPI QUR’AN (PENGOBATAN/PENYEMBUHAN QUR'ANI)



Apakah Penyembuhan Qur’ani (Terapi Qur’an) itu?
  
Penyembuhan atau Pengobatan Qur`ani hakikatnya adalah sebentuk  do`a. Ia berupa kumpulan ayat-ayat Al Qur`an ataupun do`a do`a  serta selawat  yang diajarkan  syariat yang diharapkan menjadi upaya kesembuhan dari berbagai gangguan dan penyakit. Dalam berbagai hadits disebutkan bawa :

“ Do`a adalah senjata bagi orang beriman, sebagai tiang agama, serta cahaya bagi langit dan bumi “[1]
“ Do`a bermanfaat bagi apa yang sudah terjadi maupun yang belum terjadi. Oleh sebab itu, hendaklah kalian selalu berdoa  “  [2]

Rajin berdo`a adalah obat yang paling mujarab.
“ Janganlah kalian lemah dalam berdoa, sebab seseorang tidak akan binasa bersama do`a “ [3]                     
“Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali Dia juga menurunkan obatnya“ [4]                                    
“ Setiap penyakit ada obatnya, maka bila obat yang dikonsumsi cocok, niscaya ia akan sembuh dengan izin Allah “ [5]
“Sesungguhnya Allah tidak menurunkan penyakit, kecuali Dia juga menurunkan obatnya, diketahui (dimengerti) oleh orang yang mengetahuinya, dan yang tidak dimengerti oleh sebagian orang” [6]
Dan juga firman Allah :
“Dan kami turunkan dari Alquran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman "( Al isra :82)

Mengapa Banyak Orang Yang Tidak Yakin dengan Metode Terapi Al-Quran?

Banyaknya orang yang tidak yakin dengan pengobatan Al Qur’an (Quranic Healing) adalah karena belum adanya landasan dan fakta ilmiyah tentang hal ilmu pengobatan dengan Al Qur’an. Misalnya, mungkin muncul pertanyaan : Ketika pasien mendengarkan Al Qur’an, apa yang terjadi dalam tubuh pasien tersebut secara detail yang bisa menghantarkannya pada kesembuhan? Untuk menjawab pertanyaan seperti ini, kita harus menjawab terlebih dahulu pertanyaan “Apa yang dimaksud dengan pengobatan atau Terapi Al Qur’an (Quranic healing Technique)?

Quranic Healing Technique (Tehnik Penyembuhan Qur’ani) adalah Ilmu dan Seni Penyembuhan, Pembentengan dan Perlawanan dari  Penyakit Fisik, Psikis, Gangguan Jin, Serangan Sihir dan Segala Mara Bahaya dengan Mendayagunakan Kekuatan Doa dari Al-Qur’an dan Sunnah (energi Ruqyah) yang Dikembangkan dari Tekhnik yang Sudah Dicontohkan Rasulullah Sholallahu 'alaihi Wassalam.


Bentuk Pengobatan atau Terapi Al Qur’an (Quranic Healing Technique) adalah membacakan ayat-ayat Al Qur’an dan doa-doa yang ma’tsur (diajarkan oleh Rasulullah saw) kepada diri sendiri atau orang lain/ pasien dengan Metode Sentuhan (Healing Touch), Metode Usapan / Sapuan, Metode Tepukan/Ketukan (Tapping), Metode Pijatan, Metode Hembusan Nafas/ Tiupan . Hal itu diulangi beberapa kali sampai terjadi proses penyembuhan (Insya Allah). Jadi, hal yang mempengaruhi diri sendiri maupun pasien adalah membaca Al Qur’an. Pembacaan Al Qur’an terdiri dari tiga hal, pertama suara bacaan Al Qur’an yang keluar melalui terapis yang membacakannya atau si pasien langsung yang membacanya atau secara tidak langsung yaitu menggunakan rekaman suara yang didengarkan melalui peralatan modern (Audio Visual).  

Pengobatan Qur`ani menjembatani jarak antara TEOLOGI-SAINS-METAFISIKA

Konsep-konsep keagamaan & filsafat hanyalah barometer yang membimbing kita, tidak peduli dimanapun kita dilahirkan TUHAN telah menyediakan kita dengan barometer-barometer tersebut. Semua agama mengatakan hal yang sama bahwa TERDAPAT SESUATU “DI LUAR ” PENGETAHUAN MANUSIA.

Sains – telah membuktikan bahwa Ketakutan, kecemasan, Kekuatiran dan Depresi adalah penyebab munculnya penyakit. Kesalahan serius dalam pikiran bisa menyeret kepada penyakit.

Ayat-ayat Alqur`an yang digunakan dalam pengobatan adalah unsur unsur Metafisika yang akan secara langsung terhubung dengan pusat otak, karena yang memproses fungsi-fungsi non verbal dan emosional adalah bagian otak. Ayat-ayat itu dapat melakukan penyembuhan emosional dan entah bagaimana bahkan meningkatkan kesadaran spritual. Ayat-ayat penyembuh Alquran memiliki suatu keistimewaan yang tidak ditemukan dalam obat-obat kimia, yang hanya diciptakan oleh Allah swt, bukan dibuat di laboratorium. Dalam proses penyembuhan Ayat-ayat tersebut akan membangkitkan energi spiritual yang mampu menyembuhkan rasa sakit, kesedihan dan kegagalan.

Sayangnya ketika kita membicarakan pengobatan qur’ani (Quranic Healing) maka masih banyak orang yang membayangkan pengobatan secara supranatural dengan kekuatan hipnotis dengan efek placebo yang sudah keluar dari kaedah agama ( musyrik ). Kesembuhan dapat terjadi melalui banyak cara- Sebagian baru saja kita pahami (sudah teruji dan diteliti secara ilmiah) – Lainnya baru akan kita pahami dan Sisanya tetap belum terungkap.

Kesembuhan yang belum terungkap adalah rahmat Allah swt. yang misterius, tidak bisa dipecahkan dengan “bagaimana” atau “mengapa” tapi untuk direngkuh dan disyukuri kewujudannya.  

Apa tujuan dan manfaat Pengobatan Qur`ani?
1. Membantu memberikan jalan keluar yang Islami kepada orang-orang yang sedang mengalami permasalahan hidup, baik berupa penyakit Alamiah maupun penyakit akibat Sihir agar terhindar dan terlepas dari tipu daya syaitan ( Talbis syaiton ) berupa khurafat dan bid`ah dhalalah.
2. Mengajak orang-orang yang belum mengetahui jalan syariat diantara saudara-saudara kita agar menyelesaikan masalahnya secara cerdas dengan kembali kepada Al-Qur`an yang dapat melindungi seseorang dari hal-hal negatif yang mengancam.
3. Menyelesaikan masalah dengan tidak menimbulkan masalah baru berupa Fitnah yang menimpa hati berupa Fitnah syahwat dan subhat, Fitnah kesalahan dan kesesatan, Fitnah maksiat dan Bid`ah, Fitnah kezoliman dan kebodohan yang mengakibatkan rusaknya Ilmu, pandangan, pengetahuan dan Keyakinan kepada Allah swt.                        

Bagaimana Bertaubat Dari Dosa Mengambil Hak Orang Lain Sementara Yang Bersangkutan Sudah Meninggal,.?!

                        

Oleh : Abu Ruqoyyah Setyo Susilo

PERTANYAAN

P ustad sy tanya lagi, dulu waktu kecil sy pernah hutang kpd teman atau jajan tidak bayar, dan sekaramg tidak tahu keberadaannya atau sdh lupa bagaimana sy membayarnya sekarang krn sy takut ini sbg hutang dan besaran rupiahnya juga sdh lupa, dan bagaimana juga seandainya dulu kita pinjam barang tp lupa ngembalikan? Jazakumullah

JAWAB

Syaikh Shalih Utsamin mengatakan ;

أما إذا كان الذنب بينك وبين الخلق، فإن كان مالاً فلابد أن تؤديه إلى صاحبه، ولا تقبل التوبة إلا بأدائه مثل أن تكون قد سرقت مالاً من شخص وتبت من هذا، فلابد أن توصل المسروق إلى المسروق منه.

        أو جحدت حقاً لشخص؛ كأن يكون في ذمتك دين لإنسان وأنكرته، ثم تبت ، فلابد أن تذهب إلى صاحب الدين الذي أنكرته، وتقرَّ عنده وتعترف حتى يأخذ حقه. فإن كان قد مات، فإنك تعطيه ورثته، فإن لم تعرفهم، أو غاب عنك هذا الرجل ولم تعرف له مكاناً، فتصدق به عنه تخلصاً منه، والله- سبحانه وتعالى- يعلمه ويعطيه إياه.

“Adapun apabila dosa itu antara engkau dan sesama manusia yang lain, jika itu berkaitan dengan harta maka WAJIB engkau tunaikan kepada pemiliknya, dan TIDAK DI TERIMA TAUBAT melainkan dengan di tunaikannya hak orang lain yang telah engkau ambil, semisal engkau mencuri harta orang lain dan engkau ingin bertaubat maka wajib engkau mengembalikan harta yang telah engkau curi kepada pemiliknya.

Atau contoh yang lain, emgkau mengingkari hak orang lain, semisal engkau sebenarnya memiliki tanggungan hutang kepada orang lain namun engkau mengingkarinya, kemudian engkau bertaubat, maka engkau harus pergi kepada orang yang telah memberimu pinjaman hutang tadi yang telah engkau ingkari, dan engkau mengakui kesalahan yang telah engkau ingkari, hingga ia kemudian mengambil kembali haknya. JIKA DIA TELAH MENINGGAL DUNIA MAKA ENGKAU BERIKAN KEPADA AHLI WARISNYA, jika engkau tidak mengenal mereka, atau tidak mengetahui keberadaan mereka saat ini maka ENGKAU SEDEKAHKAN DENGAN NIATAN UNTUK ORANG YANG TELAH ENGKAU AMBIL HAKNYA TADI. Sesungguhny Alloh Maha Mengetahui hal tersebut, dan akan memberikan ganjaranya pada orang tersebut.” (Syarhu Riyadhis Shalihin Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin jilid 1 halaman 89)

Dari uraian Syaikh Utsaimin di atas kita tahu bahwa cara bertaubat dari dosa semacam itu (hutang pada teman atau jajan tidak bayar), maka selama kita masih bisa menemuinya kita temui dan kita berikan haknya yang telah kita ambil, jika ia telah meninggal maka kita berikan kepada ahli warisnya, dan jika ahli warisnya kita tidak mengenalnya dan tidak tahu keberadaanya maka KITA SEDEKAHKAN ATAS NAMA ORANG TERSEBUT. Sesungguhnya Alloh Maha Mengetahui.

Bagaimana jika kita dulu pernah meminjam barang tapi lupa mengembalikan,..?

Jika memang saat ini kita ingat maka segera di kembalikan jika mampu, dan jika memang kita sama sekali tidak ingat maka berlaku sabda nabi :

 إن الله تجاوز لي عن أمتي الخطأ والنسيان ، وما استكرهوا عليه . حديث حسن رواه ابن ماجه والبيهقي وغيرهما

“Sesungguhnya Alloh memaafkan kesalahan yang tanpa di sengaja, lupa, atau juga karena keadaan di paksa” (HR Ibnu Majah dan Baihaqi, hadits hasan)

Wallohu alam

DO'A MENYAMBUT PAGI


بِسْــــــــــــــــــــــمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم


اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا.

ALLAHUMMA INNII AS-ALUKA 'ILMAN NAAFI'AN, WA RIZQON THOYYIBAN, WA 'AMALAN MUTAQOBBALAN.     
“Yaa Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amal yang diterima 
                                                                 Yaa  اَللّهُ ..

Berikanlah kami kejernihan berfikir sehingga dapat dengan bijak dan sabar menyikapi segala ujian hari ini.

Ya Rabbana...
Jadikanlah apa yang kami lakukan hari ini sebagai amalan untuk bekal kami menghadap Mu

Ya Rabbana...
Hilangkan kelelahan kejenuhan dalam diri kami sehingga kami bisa memberi yang terindah bagi keluarga, sahabat dan pekerjaan.

آمين... آمين... آمين...  يَآرَبْ آلٌعَآلَمِِيِنْ

Konsep Sehat Dan Kesehatan Menurut Perspektif Islam


Definisi Konsep Sehat dan Kesehatan Menurut Perspektif Islam
Konsep sehat dan kesehatan merupakan dua hal yang hampir sama, tetapi berbeda. 

Konsep Sehat
Pada sebuah publikasi WHO tahun 1957, konsep sehat didefenisikan sebagai suatu keadaan dan kualitas dari organ tubuh yang berfungsi secara wajar dengan segala faktor keturunan dan lingkungan yang dimiliki. Sementara WHO tahun 1974, menyebutkan konsep sehat adalah keadaan sempurna dari fisik, mental, sosial, tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.

Konsep sehat menurut Islam adalah keadaan di mana seseorang dapat beribadah dengan benar sehingga dapat melaksanakan fungsi kekhalifahan dengan baik.
Dengan konsep sehat seperti ini maka konsep sehat secara konvensional akan tercakup seluruhnya, sebab seseorang yang ibadahnya benar dan dapat menjalankan fungsi kekhalifahannya dengan baik dipastikan orang tersebut memiliki jasmani, rohani dan sosial yang normal juga produktif dan tidak akan melakukan kejahatan atau hal yang merugikan orang lain, hanya bedanya dalam Islam, semuanya dilandasi dengan akidah Islamiah yang lurus.


Kesehatan Islam
Menurut  Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam musyawarah Nasional Ulama tahun 1983 merumuskan kesehatan sebagai ketahanan “jasmaniah, ruhaniyah dan sosial” yang dimiliki  manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan tuntunan- Nya, dan memelihara serta mengembangkannya.

Pengertian kesehatan dalam Islam lebih merujuk kepada pengertian yang terkandung dalam kata afiat. Konsep sehat dan afiat itu mempunyai makna yang berbeda kendati tidak jarang hanya disebut dengan salah satunya, karena masing- masing kata tersebut dapat mewakili makna yang terkandung dalam kata yang tidak disebut. Dalam kamus bahasa arab sehat diartikan sebagai keadaan baik bagi segenap anggota badan dan afiat diartikan sebagai perlindungan Allah swt untuk hamba- Nya dari segala macam bencana dan tipudaya. Perlindungan Allah swt itu sudah barang tentu tidak dapat diperoleh secara sempurna kecuali bagi orang- orang yang mematuhi petunjuk- Nya. Dengan demikian makna afiat dapat diartikan sebagai berfungsinya anggota tubuh manusia sesuai dengan tujuan penciptaannya.

Untuk memahami sehat secara Islami, ada beberapa bagian potensi manusia yang harus dipahami, yaitu:

1.    Al- jasadu (jasmani), yaitu fisik manusia yang tersusun dari jaringan- jaringan tubuh seperti tangan, kaki, kepala dan lain sebagainya. Jasad ini laksana prangkat keras / hardwere dalam tubuh manusia.

2.    Ar Ruh (Ruhani) yaitu bagian masusia yang tdk terlihat/ghoib namun bisa dirasakan keberadaannya.
Bagian dari Ruhani manusia ada 3 bagian :
Ruh inti/nyawa : Bagaikan aliran listrik yang keberadaannya (on/off kehidupan) menentukan kehidupan dan menyatu di setiap bagian tubuh manusia, dan sakit saat dicabut saat sakratul maut. Keberadaannya menghidupkan bagian yang lain
An- nafs yaitu jiwa manusia biasa disebut sukma merupakan tubuh immateri manusia, dia bisa keluar tubuh dan masuk lagi dengan mudah seperti orang tidur, dalam computer seperti softwere dlm tubuh manusia. Pada nafs ini ada bagian yang berkenaan dengan panca indra, suka rasa, cinta kasih, rasa sayang  dll.
Qolb yaitu hati nurani yang menentukan, memutuskan apa yang dilakukan manusia. Jika dalam jasad organ yang menentukan kehidupan adalah jantung maka dalam nafs/jiwa manusia yang menentukan adalah hati nurani. Walau dalam hadis nabi Qolb ini mengacu pada jantung namun hati nurani sesungguhnya tetap bersifat immateri/tdk terlihat. 
3.    Al- aql (fikiran), yaitu alat untuk berfikir atau memahami sesuatu dengan kemampuan mempertimbangkan hal baik dan buruk. Karna pada akal ini ilmu pengetahuan terasah, tersimpan, terkoneksikan dengan ilmu lain.

TAWAZUN KESEHATAN

Agar manusia Tawazun seimbang dalam kesehatannya maka tiga bagian tubuh manusia diatas juga harus sehat dan terjaga dari virus/polutan yang berbahaya : yaitu jasad, Ruh/Nafs, dan aql
1. SEHAT JASMANI
Untuk sehat jasmani pesan Allah dlm AL Qur’an  QS. 2.168
Surah Al-Baqara, Verse 168:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِينٌ

“Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.”

Makanan yang halal dan baik (gizi dan kebersihannya), namun dipesan oleh Allah hati-hati langkah syetan dalam masalah makan minum khususnya. Dan masalah mubah lainnya yang disitu bertujuan untuk menyehatkan jasadiyah. Agar tidak terjerumus langkah syetan maka Rasulallah memberikn suri tauladan dalam makan minum dan lainnya. Jika tuntunan nabi ini tdk diindahkan makan menjadi jalan masuknya syetan apa saja tuntunan nabi tsb :
a. Berdo’a sebelum makan minimal baca basmalah
b. Pakai tangan kanan
c. Dengan posisi duduk
d. Tidak berlebihan
e. Tidak mencela makanan
f. Tdk bernafas dalam wadah saat minum
g. Baca hamdalah, dll
Bentuk Polutan Jasad : Bakteri, virus, hewan berbahaya /hama (tikus, ular)  dll

2. SEHAT RUHIYAH
Dzikir salah satu menu makann Qolbun / hati
Surah Ar-Rad, : 28:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”

Selain dzikir ruh/nafs/jiwa manusia agar sehat perlu perlu dihiasi dengan sifat atau ahlakul karimah. jujur, sabar, istiqomah, bersyukur, bersih, tenang, kasih sayang, dan cinta. 

Polutan Ruhiyah : maksiat, sifat2 buruk : berbohong, benci, dendam, sombong, malas dll
3. SEHAT AKAL (Aql)
Sehat akal ini jarang dibahas padahal ini bagian yang harus dijaga agar senantiasa sehat terhindar dari polutan yang berbahaya. Sehat akal tidak hanya manusia pintar/pandai namun keandaian itu menuju keagungan Allah. Ilmu yang baik dan dalam tuntunan dari Al Qur’an insyaAllah akan menyehatkan akal.
Banyak sekali ayat AL Qur’an yang mengajak manusia untuk mengggunakan akalnya, berfikir, mengkaji alam, mengkaji ayat Allah dsb sehingga manusia menemukan kebesaran Allah dengan akalnya, semakin dekat padaNya, sehingga menjadi hamba Allah yang bertaqwa.
Surah Aal-e-Imran,  190:
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِّأُولِي الْأَلْبَابِ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
(Indonesian)

Polutan2 aql : pemikiran2 yang menyimpang akan membawa kepada isme-isme baru yang tidak sejalan dgn tuntunan Allah dalam Al Qur’an dan sunnah sehingga muncul aliran-aliran pemikiran spt : matrelisme, liberalisme, komunisme, ateisme.  Islam ingkar sunnah, islam liberal dll

Macam Polutan dalam manusia

                        
Arti polutan dalam hal ini adalah semua hal yang bisa membahayakan diri manusia baik polutan jasad, nafs/jiwa atau aql. Ada 3 asal polutan yang bisa mengganggu manusia.
1. Sebab nasab / turunan yaitu polutan dari orang tua / nenek mbah yang menurun kepada anak-anaknya atau cucunya.
2. Sebab kasab yaitu sebab usaha orang tersebut semasa hidupnya pernah melakukan kesalah sehingga terjangkit polutan.
3. Sebab pihak ketiga yaitu sebab orang dengki sehingga menyebarkan polutan bagi orang yang dibencinya atau sebab lingkungan yang tidak baik.

SYETAN MENGINCAR KESEHATAN MANUSIA
Melalui ketiga potensi manusia tsb syetan ingin menjerumuskan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. 
Secara langsung : manusia mengalami sakit secara medis tidak terdeteksi sakitnya apa, setelah diterapi ruqyah ternyata sembuh ada gangguan.
Secara tidak langsung : manusia mengalami sakit demam  setelah di kaji dilapangan ternyata masyarakatnya kurang menjaga kebersihan, hidup dengan kotor, jarang berdo’a, tidak cuci tangan sebelum makan . Berprilaku buruk ini juga bagian bisikan syetan.

Allah ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً
“Wahai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya.” [Al-Baqoroh: 208]
Seluruhnya masukan dalam Islam diri kalian, segi jasad : makan minumnya, pola tidurnya, cara ibadahnya, segi ruhiyahnya : baik, jujur, amanah, sayang keluarga, dsb, dari segi fikroh/pemikirannya juga sejalan dengan pemikiran islam jauh dari paham/aliran yang menyesatkan. Seluruhnya masukan dalam Islam jika tidak maka hati-hati terhadap tipu daya syetan yang menipu selangkah demi selangkah sehingga tidak terasa akan terjerumus dalam bujuk rayuannya. Wallohu’alam

Siapa saja orang yang akan disesatkan oleh syaitan?


           Bagi syaitan, semua manusia ingin disesatkan dari jalan Allah SWT, tidak terkecuali, semua orang akan disesatkan, dari rakyat jelata, aparat, pejabat, menteri sampai presiden atau raja semua akan disesatkan oleh syaitan, segala profesi, seperti pegawai, pengusaha, polisi, tentara, petani, buruh, politisi, bahkan ustadz atau kyai pun tidak akan luput dari upaya penyesatan oleh syaitan. Jadi, sekali lagi bahwa semua orang akan disesatkan oleh syaitan. Hal ini dapat dilihat di dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr (15) ayat 39:

QS.Al-Hijr (15):39. iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, 
QS.Shaad (32):82. iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau aku akan menyesatkan mereka semuanya,


Bagaimana cara syaitan menyesatkan manusia

Bahwasanya syaitan benar-benar ingin menyesatkan seluruh manusia dengan modus akan menghalang-halangi manusia dalam menempuh jalan yang lurus (jalan shirothol mustaqim). Manusia akan didatangi syaitan dari segala penjuru,
yaitu dari arah muka, dari arah belakang, dari arah kanan dan dari arah kiri,
sebagai mana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 16-17:

  
QS. Al A’raf : 16-17. “Iblis menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat,saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus, kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan men-dapati kebanyakan mereka bersyukur (ta’at).’”

a.  Mendatangi dari arah muka, maksudnya dengan membuat manusia ragu akan permasalahan akhirat, berusaha memalingkan arah tujuan manusia menuju akhirat, supaya manusia tidak ber-orientasi untuk akhirat.  
Ÿ
 QS.Az-Zukhruf (43):62. dan janganlah kamu sekali-kali dipalingkan oleh syaitan; Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
b.  mendatangi dari arah belakang, maksudnya membuat
manusia sangat berlebihan cinta kepada dunia, manusia diperdaya dengan kesenangan dunia.

QS.Fhaatir (35):5. Hai manusia, Sesungguhnya janji Allah adalah
benar, Maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan
sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang
Allah.
c.       Mendatangi dari arah kanan, maksudnya urusan-urusan agama akan dibuat tidak jelas, disisi lain manusia disuruhnya berlebih-lebihan dalam beragama, kemudian mencampuradukan ajaran agama, sampai menimbulkan perselisihan. Syaitan datang dari arah ini dengan menipu manusia agar memperbanyak ibadah dengan melampaui batas-batas yang ditetapkan Allah SWT.

QS.An-Nissa (4):171. Wahai ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu[383], dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar.

QS.AL-Maidah  (5):77. Katakanlah: “Hai ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan (melampaui batas) dengan cara tidak benar dalam agamamu. dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus”.

QS.Al-Israa (17):53. dan Katakanlah kepada hamha-hamba-Ku:
“Hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang lebih baik (benar).
Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia.

d.       mendatangi dari arah kiri, maksudnya manusia
akan dibuat tertarik dan senang terhadap kemaksiatan, tidak mengenal lagi mana yang halal dan mana yang haram, semua dipandang sama. Perbuatan-perbuatan dosa dianggap biasa saja. Syaitan datang dari arah ini dengan memperindah kekejian dan kemungkaran kemudian mengajak manusia untuk melakukan dosa.

QS.Al-Hijr
(15):39. iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan
bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik  (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,

QS.An-Nuur (24):21. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, Maka Sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar.

Bagaimana upaya agar tidak disesatkan oleh syaitan
a.   Dengan berdo’a yang sungguh-sungguh meminta ampun atas segala dosa dan minta pertolongan kepada Allah SWT. Berdo’a mengharap curahan rahmat Allah SWT. dari arah atas yang tidak digunakan oleh syaitan. Arah atas lambang kehadiran Ilahi. Arah atas adalah arah turunnya rahmat.
b.     Dengan sujud sebagai lambang penghambaan diri manusia kepada Allah SWT. Inilah arah bawah, sebagai lambang kerendahan hati, arah siapa yang mengharapkan rahmat.
c.    Semua itu harus dilakukan dengan keikhlasan yang sebenar-benarnya. Sebab diakui sendiri oleh syaitan, bahwasanya dia tidak akan sanggup menyesatkan hamba-hamba Allah SWT yang mukhlis.

ž
 QS.Al-Hijr (15):40. kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis[799] di antara mereka”. [799] Yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t. ALLAH SWT sudah memberikan kita cara untuk melawan syaitan yakni DO’A, KERENDAHAN HATI, yang dilakukan dengan IKHLAS

MENGENAL JIN, SYETAN Dan IBLIS


Aktor awalnya hanya dua Jin dan manusia, mereka berdua diciptkan Allah sama yaitu mengabdi pada Allah saja. Karna tugasnya sama Jin dan manusia berate jin itu berakal, berkembang dewasa, berkeluarga (bermasyarakat) seperti manusia. Seperti manusia jin juga da yang baik dan buruk, ada yang pandai aada yang pintar, ada pemimpin ada bawahan dst.


وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. Adz Dzariyat: 56)

PENCIPTAAN MANUSIA dan JIN
QS. Al-Mu'minun [23] : 12 
وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ مِن سُلَٰلَةٍ مِّن طِينٍ
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.”
QS. As-Sajdah [32] : 7 
ٱلَّذِىٓ أَحْسَنَ كُلَّ شَىْءٍ خَلَقَهُۥ ۖ وَبَدَأَ خَلْقَ ٱلْإِنسَٰنِ مِن طِينٍ
“Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang memulai penciptaan manusia dari tanah.”


QS. Al-Hijr [15] : 27 
وَٱلْجَآنَّ خَلَقْنَٰهُ مِن قَبْلُ مِن نَّارِ ٱلسَّمُومِ
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.
QS. Ar-Rahman [55] : 15
وَخَلَقَ ٱلْجَآنَّ مِن مَّارِجٍ مِّن نَّارٍ
dan Dia menciptakan jin dari nyala api.

LHA SIAPA IBLIS ITU ?
Lalu siapa Iblis yang diceritakan dalam Al Qur’an dan memulai permusuhan dengan nabi Adam As dan keturunannya.

Iblis adalah keturunan dari JIN yang ahli ibadah sehingga menyamai  (sederajat) dengan malaikat dan dia telah hidup  terlebih dahulu di dunia  dan tentunya berjasa besar di dunia untuk menertibkan anak turun jin lain (banul Jan)  yang berbuat kerusakan di muka bumi. Maka  saat menciptkan Adam muncul rasa gengsi dan sombongnya.  Hanya Iblis saja  yang  dari kalangan Jin  yang hidup abadi hingga akhir Qiyamat sebab diberi tangguh oleh Allah, diberi legitimasi Allah untuk menyesatkan manusia.
QS. Al-'A`raf [7] : 12
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلَّا تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ ۖ قَالَ أَنَا۠ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِى مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُۥ مِن طِينٍ
Kementrian AgamaAllah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ ٱلْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِۦٓ ۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُۥ وَذُرِّيَّتَهُۥٓ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِى وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّۢ ۚ بِئْسَ لِلظَّٰلِمِينَ بَدَلًا
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.

IBLIS inilah salah satu keturunan JIN yang mendapat LAKNAT dari Allah karna kesombongannya. Karna dia suda mendapat restu/legalitas untuk menggoda manusia dan diberi kehidupan terus hingga yaumul qiyamah. Maka Iblis berusaha keras untuk menjerumuskan banyak umat manusia dan jin agar menjadi temannya di Neraka nanti.                        

LHA SYETAN ITU SIAPA?
Secara bahasa (bahasa Arab) berasal dari kata: شَطَنَ - يَشْطُنُ - شَيْطَانًا
yang berarti = menjauhkannya (sesuatu yang menjauhkan dari kebenaran).

Kata setan juga berarti = رُوْحٌ شَرِيْرٌ (= ruh yang sangat jahat)
= الْحَيَاةُ الْخَبِيْثَةُ (= kehidupan yang buruk)
= مُتَمَرِّدٌ مُفْسِدٌ (= pendurhaka yang merusak) 
Secara istilah (menurut Al-Qur’an) = sebutan bagi jin dan manusia yang jahat yang menggoda dan membisikkan kepada hati manusia.
Syetan sebenarnya sebuah sifat  yang  buruk yaitu merusak, menganggu, menjerumuskan, menjauhkan hamba Allah dari AgamaNya. Makanya syetan yang mengganggu manusia, nabi dan rasul ini   bisa  berwujud manusia atau dalam wujud dari Jin. Sebagaimana  Firman Allah :
QS. Al-'An`am [6] : 112
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِىٍّ عَدُوًّا شَيَٰطِينَ ٱلْإِنسِ وَٱلْجِنِّ يُوحِى بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ ٱلْقَوْلِ غُرُورًا ۚ وَلَوْ شَآءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan.
Dan dalam surat An Nas kita diberikan doa perlindungan dari gangguan (syetan) jin dan manusia (Minal Jin nati wannas)

Dari segi yang lain ada dua macam syetan :
1. Syetan asli yaitu semua  keturunan asli dari iblis  inilah syetan sesungguhnya, yang terus mengintai dari manusia lahir hingga  meninggal dalam dadanya ada dendam membara  kepada manusia dendam turunan dari dari kakeknya yaitu Iblis. Beberapa ayat dan hadis kata syetan banyak merujuk k sytan jenis ini.
2. Syetan KW yaitu semua  manusia yang punya sifat seperti syetan, melaksanakan program syetan, menjadi abdi syetan, menjadi tentara  syetan, bersekutuu dengan syetan. Baik dari  golongan jin maupun golongan manusia.

Kalau Hantu, dhemeet, gendruwo, vampire, pocong dll 
Gmn itu…….? IinsyaAllah anda lebih tau

Karna permusuhan yang tidak seimbang, musuh kita syetan bisa melihat kita sedaangkan kita tidak bisa melihatnya. Maka Allah memberi arahan jika ada gejala syetan mengganggumu maka langsung larinya ke Allah saja dan meminta perlindungan kepadaNya.
QS. Al-'A`raf [7] : 200 
وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيْطَٰنِ نَزْغٌ فَٱسْتَعِذْ بِٱللَّهِ ۚ إِنَّهُۥ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah

Awal mula permusuhan Jin Dan Iblis

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِءَادَمَ فَسَجَدُوٓا۟ إِلَّآ إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ ٱلْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِۦٓ ۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُۥ وَذُرِّيَّتَهُۥٓ أَوْلِيَآءَ مِن دُونِى وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّۢ ۚ بِئْسَ لِلظَّٰلِمِينَ بَدَلًا
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis. Dia adalah dari golongan jin, maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turunan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.
QS. Taha [20] : 117
فَقُلْنَا يَٰٓـَٔادَمُ إِنَّ هَٰذَا عَدُوٌّ لَّكَ وَلِزَوْجِكَ فَلَا يُخْرِجَنَّكُمَا مِنَ ٱلْجَنَّةِ فَتَشْقَىٰٓ
Maka Kami berkata: "Hai Adam, sesungguhnya ini (iblis) adalah musuh bagimu dan bagi isterimu, maka sekali-kali janganlah sampai ia mengeluarkan kamu berdua dari surga, yang menyebabkan kamu menjadi celaka                        

mhn maaf saat tulisn kajian dismpaikan jangan menyela denga tulisan  yang lain. jika selesai silakan. terimkasih

JIN QORIN PENDAMPING MANUSIA

JIN QORIN PENDAMPING MANUSIA
Saudaraku untuk melengkapi pemahaman kita tentang jin/syetan ada baiknya ada mengenal salah satu Jin yang senantiasa mengikuti manusia dari mulai bayi hingga manusia bahkan saat manusia dalam kandungan sdh disiapkan jin jenis ini yaitu JIN QORIN. Semua manusia ada qorinnya termasuk nabi dan rasul dan jin ini tidak bisa pergi walau diruqyah. Silakan  klik tautan ini untuk mengenal jin qorin. https://youtu.be/2PTMEoQODt8

MEMAHAMI TENTARA SYETAN


Saudaraku yang dicintai Allah
Syetan dalam bekerja, mereka tidaklah sendiri tapi bersatu padu, berkoordinasi, mengevaluasi, dengan berbagai media dan pasukannya yaitu tentara-tentara syetan.. 

Pasukan mereka tidaak hanya dari jin tapi juga dari bangsa manusia, bahkan juga ada hewan yang mereka manfaatkan sebagai sarana menyerang manusia.  Lho kok bisa? Ya memang Allah sdh memberi wewenang pada syetan yang diwakili oleh Iblis. Tujuan utama mereka apa? Yaitu menjauhkan manusia dari Allah SWT, melanggar syariatNya.

Surah Al-Mujadila, Verse 19:
اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ أُولَٰئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi.

Terkadang syetan tidak langsung melaksanakan aksinya menghancurkan manusia yaitu tapi menggunakan pihak ke tiga baik manusia atau menggunakan media hewan.
Dalam Sirah Nabi Muhammad SAW diceritakan Iblis / syetan ikut memberikan usulan untuk meredam dakwah Islam maka Nabi Muhammad harus dibunuh. Siapa yang membunuh? Iblis yang menyerupa manusia memberi usulan setiap kabilah harus mengutus pemuda. Nanti secara bersama pemuda ini akan membunuh Rasulallah jika nanti keluarga Muhammad menuntut balas maka akan menghadapi semua kabilah dari bangsa arab. Usul Iblis inilah yang laksanakan, jadilah mereka pemuda-pemuda dari berbagai kabilah arab ini menjadi kaki tangan syetan menjadi tentara-tentara syetan dalam menjalankan aksinya.

Dalam sirah nabawi juga diceritakan ada tikus yang dimanfaatkan syetan untuk mencelakakan Rasulallah SAW, maka ada perintah mematikn lampu saat malam hari
Abu Dawud As-Sijistani meriwayatkan dari guru beliau Sulaiman bin Abdurrahman At-Tammar dari Amr bin Thalhah dari Asbath dari ‘Ikrimah dari Abdullah bin Abbas bin Abdil Muththalib Ra beliau mengisahkan:
جاءت فأرة فأخذت تجر الفتيلة فجاءت بها فألقتها بين يدي رسول الله صلى الله عليه وسلم على الخمرة التي كان قاعدا عليها فأحرقت منها مثل موضع الدرهم فقال
Seekor tikus keluar, menarik sumbu (lentera) lalu ia lemparkan sumbu api di depan Rasulullah saw, persis pada tikar yang beliau duduki, api pun sempat membakar tikar seukuran uang dirham. Ketika itu Rasulullah saw bersabda:
إذا نمتم فأطفئوا سرجكم فإن الشيطان يدل مثل هذه على هذا فتحرقكم
Jika kalian hendak tidur, matikanlah lentera-lentera api kalian, sesungguhnya Setan menunjuki tikus untuk melakukan yang seperti ini, hingga api membakar kalian. 
Maka dimasa sekarang media dan sarana yang dipakai syetanpun sudah pasti lebih maju dan modern. Bangsa manusia bisa berupa penjahat, perampok, Bandar narkoba, bisa pemimpin dzolim dll dari bangsa hewan bisa dari tikus, ular, virus, kuman, nyamuk dll
Oleh karenanya dalam Surah Makkiyyah; Surah ke 113: 5 ayat “min sari maa kholak” masuk bagian dalam doa kita meminta perlindungan pada Allah.
 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِِ
Bismillahirrahmaanirrahiim
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ
Ayat (1)
Katakanlah: “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh,
مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
Ayat (2)
dari kejahatan makhluk-Nya,
(kejahatan mahluk ini bisa dari virus, bakteri, ular, kalajengking dll)
وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
Ayat (3)
dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
( manusia jahat : perampokan, pencurian, dll)
وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ
Ayat (4)
dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul,
( dari kejahatan sihir )
وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
Ayat (5)
dan dari kejahatan orang yang dengki bila ia dengki”
( dari nafs / jiwa yang dengki baik jin dan manusia )                        

*Dibalik sebuah musibah/penyakit * 

Memahami Kerja Musuh ('Adduw) Hizbusy Syaithan dalam Merusak Korbannya / Sakit

عَنْ جَابِرٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ ﷺ قَالَ أَكْثَرُ مَنْ يَمُوْتُ مِنْ أُمَّتِيْ بَعْدَ قَضَاءِ اللّٰهِ وَقَدَرِهِ بِالْأَنْفُسِ يَعْنِيْ بِالْعَيْنِ

Dari sahabat Jabir radliyaLLaaahu ‘anhu ia berkata : Telah bersabda Rasulullah ﷺ : *Kebanyakan yang meninggal dari umatku setelah qadha dan qadar ALLaah adalah karena An-Nafs yaitu Al-‘Ain

(HR. Bukhari dlm At-Taarikh Al-Kabiir 4/360, Al-Hakim 3/46 no. , Al-Bazzaar dalam Kasyful-Istaar 3/403 no. 3052, Ad-Dailami 1/364 no. 1467, dan Ibnu Abi ‘Aashim 1/136 no. 311, Ath-Thayalisi ص 242 no. 1760, dihasankan oleh Al-Albani - Shahiihul-Jaami’ no. 1206).

Dalam hadis diatas banyak sakit hingga kepada kematian sebagian besaar dari umat nabi SAW sebab ain yaitu kejahatan mata baik mata syetan/mata manusia (gangguan non medis). Bearti peran musuh manusia ya’ni Hizbus Syaiton tidak bisa dipandang remeh dalam setiap sakit hingga kematian yang terjadi manusia.

Pernyataan Nabi ﷺ adalah wahyu. Akurasi kebenarannya tidak perlu diragukan. Dengan itu analisa sebab yang sudah pasti ini tentu sangat berguna untuk langkah Preventive - Promotive - Curative (Pencegahan, Penguatan dan Pengobatan) saat manusia mengalaminya.
Dan tentunya Hizbusyaiton yang dikomendani oleh Iblis yang tidak mati hingga yaumul qiyamah terus up date ilmu dan cara untuk menyengsarakan manusia dari cara tradisional hingga cara mutaakhhir dan terus dievaluasi dan diperbaiki methodenya tentunya dibantu dengan bala tentaranya baik jin, manusia atau mahluk jahat lainnya. Makanya dalam do’a perlindungan kita diajari surat An-Annas dan Al Falaq disitu kita meminta perlindungan pada Allah dari kejahatan jin, manusia dan dari “min sarri maa kholak” . “Sarri maa kholak” dalam sebuah penjelasan ini termasuk virus, bakteri dll

Kerja musuh ('Aduww) yang begitu terorganisir yaitu Hizbusy Syaithan
Sebagaimana 5 faktor terinfeksinya Demam Berdarah, karena adanya:
- Virus (dengeu)
- Nyamuk (Aedes)
- Gigitan
- Sarang di sekitar target korban
- Melemahnya imunitas target korban

Hizb Syaitan menyiapkan faktor 1 sd 3, dan agar misi mereka tercapai maka mereka membutuhkan faktor 4 dan 5 ada pada diri calon korbannya.                        
*Selama ini mereka terus meng-update: *
* - virus,*
merekrut dan membina aparatnya dan tentaranya (manusia dan jin)
merencanakan bersama agenda aksi, melaksanakan dan mengevaluasinya, revisi, dan reward-punishment. Semua pekerjaan Hizb mereka lakukan dengan disiplin.

Hizb syaithan juga berupaya dengan segala tipu muslihatnya membujuk target korbannya untuk menyediakan sarang-sarang (media-media) aparatur syaithan dalam jiwanya dan di sekeliling kehidupannya. (faktor 4) Jika perlu dengan "melayani" kemauan-kemauan dan ambisi-ambisi si targetnya.

Dan itu dilakukan agar media cepat menyebar dan diterima oleh banyak pihak di semua kalangan. Dan mereka (hizb syaithan) "sabar" menunggu saat-saat waktu guncangan besar yang bisa melemahkan jiwa si target (faktor 5).

Jika itu terjadi, maka mereka akan cepat sekali "menggigit" dengan gigitan terdalam dan suntikan virus sebanyak-banyaknya.

Guncangan-guncangan dahsyat yang melemahkan jiwa si korban bisa di saat masih di-tengah-tengah menjalani kehidupannya ketika mendapat ujian berat dari ALLaah swt (dalam satu tahun akan terjadi sekali atau dua kali).

أَوَلَا يَرَوْنَ أَنَّهُمْ يُفْتَنُونَ فِي كُلِّ عَامٍ مَرَّةً أَوْ مَرَّتَيْنِ ثُمَّ لَا يَتُوبُونَ وَلَا هُمْ يَذَّكَّرُونَ

Dan tidaklah mereka memperhatikan bahwa mereka diuji sekali atau dua kali setiap tahun, dan mereka tidak (juga) bertaubat dan tidak (pula) mengambil pelajaran? [Qs. At-Taubah (9): 126].

Selain itu, mereka juga menunggu saat guncangan ujian terbesar, yaitu saat menjelang ajalnya.

Saat itu pasti mereka berusaha kuat bisa menggigit sedalam-dalamnya menyuntikkan virus mematikan untuk menguasai dan mempengaruhi jiwa (nafs) si korban. Karena saat itulah peluang terakhirnya mendapatkan korban.


Maka, jagalah diri kita semua dari keadaan terjadinya faktor 4 dan 5 itu. Bahkan Nabi ﷺ sendiri sampai-sampai berlindung diri agar tidak kemasukkan syaitan saat menjelang ajal. Itu menjelaskan bahwa memang Hizb Syaitan berusaha semampu daya melakukan itu semua.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَدْمِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي، وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْغَرَقِ، وَالْحَرِيقِ، وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ

Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari tertimpa benda keras, aku berlindung kepada-Mu dari mati terjatuh, aku berlindung kepada-Mu dari tenggelam dan kebakaran, dan aku berlindung kepada-Mu dari keadaan setan merasuki badanku ketika mendekati kematian. (HR. Nasai 5533 dan dishahihkan al-Albani

Gangguan syetan / jin dalam tubuh kita


Gangguan syetan / jin dalam tubuh kita
1. Sebab nasab : karna warisan dari apa yang dilakukan nenek moyang kita. Jika ada dari nenek moyang kita yang punya ilmu dg khodam jin dan atau pernah ada perjanjian ghoib sama jin dan belum taubat/dibersihkan 

2. Sebab Kasab : Karna usaha kita / perbuatan kita baik disengaja maupun tidak dengan itu mengundang Jin baik berupa kanuragan, kesaktian, jimat dll 

3. Sebab lingkingan Sosial : karna gangguan orang jahat/dengki yang ditujukan kepada kita untuk mencelakai kita 

Jangan sampai kita secara sadar/tidak membawa virus dalam jiwa kita melalui jalur nasab bahkan kasab yang belum terbersihkan. Karena saat ini sudah mudah sekali tersedia keadaan jiwa-jiwa manusia dalam kondisi "trance" (keadaan tidak sadar) yang siap dimasuki.

Dan jangan sampe kita memiliki 'Ain/Nafs yang syarr (jahat) tersembunyi yang terbina oleh jin nasab maupun kasab yang dengan itu kita ikut merusak diri kita dan merusak jiwa-jiwa orang lain (para muslim khususnya).

Telusuri sejarah nasab kita, Telusuri sejarah kasab kita
Mohonkan kpd ALLaah swt kemudahanNya membersihkan diri kita dari itu  semua.

اللَّهُمَّ فَاطِرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيكَهُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِي وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِي سُوءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

ALLAAHUMMA FAATHIROS SAMAAWAATI WAL ARDHI, 'AALIMAL GHAIBI WASY SYAHAADAH, LAA ILAAHA ILLAA ANTA, ROBBA KULLI SYAI-IN WA MALIIKAH, A'UUDZU BIKA MIN SYARRI NAFSIY, WA MIN SYARRISY SYAITHAANI WA SYIRKIHI WA AN AQTARIFA 'ALAA NAFSIY SUU-AN AW AJURROHU ILAA MUSLIM.

Ya ALLaah, Pencipta langit dan bumi, Yang Maha mengetahui perkara yang ghaib, serta yang nampak, Robb segala sesuatu dan Pemiliknya, tidak ada Ilah yang berhak disembah melainkan Engkau, aku berlindung kepadaMu dari kejahatan nafs-ku, kejahatan syaitan dan sekutunya dan (aku berlindung) melakukan keburukan atas diriku atau (keburukan yang) aku antarkan kepada seorang muslim.

ٱللّٰهُمَّ آتِ أَنْفُسَنَا تَقْوَاهَا، وَزَّكِّهَا فَأَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا.
ALLaahumma aati anfusanaa taqwaahaa, wa zakkihaa fa Anta khoiru man zakkaahaa, Anta waliyyuhaa wa mawlaahaa.

Ya ALLaah berikan kepada jiwa kami ketaqwaannya, bersihkanlah jiwa kami dan Engkaulah yang mampu membersihkan dengan sebaik-baiknya. Engkaulah pelindung jiwa dan Engkaulah penguasanya.

Lelaki Anshor yg diculik Jin Kafir



(Kisah Pertempuran jin muslim vs jin kafir/syetan)


Jin/manusia mukmin berjuang di jalan ALLaah swt sdgkan jin/manusia kafir berjuang di jalan Thaghut (syaitan dan segala yg disembah selain ALLaah)

QS An-Nisa (4) ayat 76

الَّذِينَ آمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ الشَّيْطَانِ ۖ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا

Orang-orang yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, karena sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.

__


Kisah ini terjadi di saat ‘Umar bin Al-Khaththaab radhiyaLLaahu ‘anhu memerintah sebagai Khalifah. diriwayatkan oleh Al-Imam Abu Bakr Al-Baihaqiy rahimahullah, beliau menuturkan dalam Sunan Al-Kubraa li Al-Baihaqiy 7/733, Daar Al-Kutub Al-‘Ilmiyyah dan dishahihkan beberapa ulama hadits.

أَخْبَرَنَا أَبُو عَبْدِ اللَّهِ الْحَافِظُ، وَأَبُو مُحَمَّدٍ عُبَيْدُ بْنُ مُحَمَّدِ بْنِ مُحَمَّدِ بْنِ مَهْدِيٍّ لَفْظًا، قَالا: نا أَبُو الْعَبَّاسِ مُحَمَّدُ بْنُ يَعْقُوبَ، نا يَحْيَى بْنُ أَبِي طَالِبٍ، أنا عَبْدُ الْوَهَّابِ بْنُ عَطَاءٍ، نا سَعِيدٌ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي نَضْرَةَ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى، ” أَنَّ رَجُلا مِنْ قَوْمِهِ مِنَ الأَنْصَارِ خَرَجَ يُصَلِّي مَعَ قَوْمِهِ الْعِشَاءَ فَسَبَتْهُ الْجِنُّ فَفُقِدَ، فَانْطَلَقَتِ امْرَأَتُهُ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ فَقَصَّتْ عَلَيْهِ الْقِصَّةَ فَسَأَلَ عَنْهُ عُمَرُ قَوْمَهُ، فَقَالُوا: نَعَمْ، خَرَجَ يُصَلِّي الْعِشَاءَ فَفُقِدَ، فَأَمَرَهَا أَنْ تَرَبَّصَ أَرْبَعَ سِنِينَ، فَلَمَّا مَضَتِ الأَرْبَعُ سِنِينَ أَتَتْهُ فَأَخْبَرَتْهُ فَسَأَلَ قَوْمَهَا، فَقَالُوا: نَعَمْ، فَأَمَرَهَا أَنْ تَتَزَوَّجَ فَتَزَوَّجَتْ فَجَاءَ زَوْجُهَا يُخَاصِمُ فِي ذَلِكَ إِلَى عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، فَقَالَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: يَغِيبُ أَحَدُكُمُ الزَّمَانَ الطَّوِيلَ لا يَعْلَمُ أَهْلُهُ حَيَاتَهُ، فَقَالَ لَهُ: إِنَّ لِي عُذْرًا يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ، قَالَ: وَمَا عُذْرُكَ؟ قَالَ: خَرَجْتُ أُصَلِّي الْعِشَاءَ فَسَبَتْنِي الْجِنُّ فَلَبِثْتُ فِيهِمْ زَمَانًا طَوِيلا فَغَزَاهُمْ جِنٌّ مُؤْمِنُونَ، أَوْ قَالَ: مُسْلِمُونَ، شَكَّ سَعِيدٌ فَقَاتَلُوهُمْ فَظَهَرُوا عَلَيْهِمْ فَسَبَوْا مِنْهُمْ سَبَايَا فَسَبَوْنِي فِيمَا سَبَوْا مِنْهُمْ، فَقَالُوا: نَرَاكَ رَجُلا مُسْلِمًا وَلا يَحِلُّ لَنَا سَبْيُكَ فَخَيَّرُونِي بَيْنَ الْمُقَامِ وَبَيْنَ الْقُفُولِ إِلَى أَهْلِي فَاخْتَرْتُ الْقُفُولَ إِلَى أَهْلِي فَأَقْبَلُوا مَعِي أَمَّا بِاللَّيْلِ فَلَيْسَ يُحَدِّثُونِي وَأَمَّا بِالنَّهَارِ فَعِصَارُ رِيحٍ أَتْبَعُهَا، فَقَالَ لَهُ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: فَمَا كَانَ طَعَامُكَ فِيهِمْ؟ قَالَ: الْفُولُ وَمَا لَمْ يُذْكَرِ اسْمُ اللَّهِ عَلَيْهِ، قَالَ: فَمَا كَانَ شَرَابُكَ فِيهِمْ؟ قَالَ: الْجَدَفُ، قَالَ قَتَادَةُ: وَالْجَدَفُ مَا لا يُخَمَّرُ مِنَ الشَّرَابِ، قَالَ: فَخَيَّرَهُ عُمَرُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ بَيْنَ الصَّدَاقِ وَبَيْنَ امْرَأَتِهِ

Abu ‘AbdiLLaah Al-Haafizh dan Abu Muhammad ‘Ubaid bin Muhammad bin Muhammad bin Mahdiy telah mengkhabari kami -secara lafazh-, keduanya berkata, Abul ‘Abbaas Muhammad bin Ya’quub telah mengkhabari kami, Yahyaa bin Abi Thaalib telah mengkhabari kami, ‘Abdul Wahhaab bin ‘Athaa’ telah memberitakan kami, Sa’iid telah mengkhabari kami, dari Qataadah, dari Abu Nadhrah, dari ‘Abdurrahman bin Abi Lailaa :

“Bahwasanya ada seorang lelaki dari kaumnya Ibnu Abi Lailaa yaitu kaum Anshar yang keluar untuk shalat ‘Isya bersama mereka. Tiba-tiba jin menawan lelaki tersebut dan hilanglah ia tak berbekas. Serta merta pergilah istri si lelaki kepada ‘Umar bin Al-Khaththaab radhiyallaahu ‘anhu lalu ia melapor kepada ‘Umar atas kejadian yang menimpa suaminya, kemudian ‘Umar pun bertanya kepada kaum Anshar perihal lelaki tersebut. Mereka menjelaskan, “Benar, ia keluar untuk shalat ‘Isya dan tahu-tahu ia menghilang!” Maka ‘Umar memerintahkan kepada istri si lelaki untuk menahan diri selama 4 tahun.

Ketika telah berlalu masa 4 tahun, ia kembali mendatangi ‘Umar dan memberitahukan keadaannya (yang telah menunggu hingga lewat masa 4 tahun) kepada ‘Umar. Lalu ‘Umar pun bertanya kepada kaum si wanita (mengenai kebenaran perkataannya). Mereka menjawab, “Benar!” Kemudian ‘Umar memerintahkan wanita tersebut agar menikah lagi dan ia pun menikah (dengan lelaki lainnya).

Tiba-tiba datanglah suaminya yang telah menghilang selama 4 tahun tersebut (dan ia mengetahui istrinya telah menikah lagi) lantas ia mendebat ‘Umar bin Al-Khaththaab mengenai hal ini.

‘Umar berkata, “Salah seorang dari kalian raib dalam rentang waktu yang demikian lama, keluarganya pun tidak ada yang mengetahui mengenai keberadaannya.”

Sang lelaki berusaha menjelaskan kepada ‘Umar, “Sesungguhnya diriku mempunyai ‘udzur, wahai amiirul mu’miniin!”

‘Umar bertanya, “Apa ‘udzurmu?”

Sang lelaki menceritakan kisah yang dialaminya, “Aku keluar untuk shalat ‘Isya dan tahu-tahu ada jin yang menawanku. Maka aku menetap di alam mereka selama rentang waktu yang panjang. Dan ada sekelompok jin mu’min -atau jin muslim, Sa’iid (salah seorang perawi kisah) ragu- yang memerangi jin-jin kafir tersebut, lantas kelompok jin mu’min berhasil menaklukkan kelompok jin kafir lalu para jin mu’min menawan para tawanan yang pernah ditawan para jin kafir dan aku termasuk ke dalam kelompok tawanan yang direbut dari mereka. Para jin mu’min berkata, “Kami melihatmu sebagai seorang lelaki muslim dan tidak halal bagi kami untuk menawan kamu.” Kemudian mereka memberiku pilihan antara tetap tinggal (di alam jin tersebut) atau kembali ke keluargaku, aku pun memilih kembali ke keluargaku dan para jin mu’min pun membebaskanku. Ketika malam hari tiba maka mereka tidak lagi berbicara denganku, dan adapun pada siang hari maka saat itulah ada deru angin yang aku mengikutinya (hingga aku dapat keluar dari alam mereka).”

‘Umar bertanya, “Apa makananmu ketika bersama mereka?”

Lelaki tersebut menjawab, “Sejenis kacang-kacangan dan segala sesuatu yang tidak disebut nama Allah padanya.”

‘Umar bertanya kembali, “Dan apa minumanmu ketika bersama mereka?”

Si lelaki menjawab, “Al-Jadaf.”

-Qataadah menjelaskan, “Al-Jadaf adalah segala jenis minuman yang tidak ditutup.”-

Akhirnya, ‘Umar pun memberi pilihan untuk si lelaki antara (memilih kembali) mahar atau (kembali kepada) istrinya.”

___
Selesai

RR                        

Hakikat Masalah/Musibah


Dalam pandangan Al Qur’an musibah buruk yang menimpa manusia ada tiga sebab :

1. Tadzkiro/Peringatan
Sayang Allah pada hambaNya terkadang tidak kita rasakan, dengan banyaknya nikmat, manusia masih banyak berlaku maksiat, tidak bersyukur bahkan mengkufuri nikmatNya dan berlaku sombong. Disinilah Allah memberikan teguran pada manusia agar mereka kembali ke jalan yang benar, bertaubat dari kesalahannya, kembali mendekat pada Allah sehingga Allah mengampuni dosa-dosanya.

Sebagaimana Firman-Nya
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).  [Qs. Asy-Syura (42): 30]

2. Fitnah/Ujian
Tidak orang yang mengaku beriman pasti akan diuji oleh Allah, ujian bukan bearti hamba melaukukan kesalahan, bukan pula bearti Allah marah atau benci sama hamba malah sebaliknya Allah sayang pada hambaNya dan ingin melihat kadar keimanan hambaNya. Jika lulus seseorang hamba terhdap ujian itu pasti Allah mengangkat derajatnya, memberikan rizki dan anugrah lain yang lebih besar.

Surah Al-Ankaboot, 2
أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?
(Indonesian)

3. Adzab /Siksa
Sedangkan adzab diberikan kepada orang-orang  yang telah melampai batas kekafirannya, berbuat kerusakan di muka bumi, mendustakan Allah dan rasulNya. Sudah diberikan peringatan namun diindahkan peringatan itu malah berbuat kejahatan lebih besar lagi. Sebagaimana Adzab Allah bagi Fir’aun, kaum nabi Luth, nabi sholeh dll

Untuk memperjelas masalah diatas saya akan sampaikan dua tulisan untuk memperjelas dua poin pertama :
- Setiap masalah adalah tanda ada suatu yang salah
- Ibrah cerita nabi Ayub AS.

Setiap Masalah adalah Tanda Ada Suatu Yang Salah


Rumusnya secara umum ada di Qs. Ar-Rum (30): 41 dan Asy-Syura (42): 30.

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). [Qs. Ar-Rum (30): 41]

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).  [Qs. Asy-Syura (42): 30]

Sungguh beruntung bagi yang merasakan masalah lalu melihat kesalahannya dan terbimbing memperbaiki dirinya.

Karena hakikat terapi adalah bukanlah mendapat kesembuhan-nya tetapi jalan perubahan diri dari kesalahan menuju kebenaran - la'allahum yarji'uun (agar mereka kembali kepada kebenaran).
____

Khususnya terhadap anak, maka perbaikannya sangat dipengaruhi oleh perbaikan diri kita sebagai orang tuanya. Awali terapi untuk mereka dengan menerapi diri kita.

قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Ya Robb-ku, tunjukilah aku untuk:

- mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan
-  agar aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai;
- berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada keturunanku.
- Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. [Qs. Al-Ahqof (46):15]

Kisah Penuh Hikmah Nabi Ayyub As

Kisah Penuh Hikmah Nabi Ayyub As

Nabi Ayub as menggambarkan sosok manusia yang paling sabar, bahkan bisa dikatakan bahwa beliau berada di puncak kesabaran. Sering orang menisbatkan kesabaran kepada Nabi Ayub. Misalnya, dikatakan: seperti sabarnya Nabi Ayub. Jadi, Nabi Ayub menjadi simbol kesabaran dan cermin kesabaran atau teladan kesabaran pada setiap bahasa, pada setiap agama, dan pada setiap budaya. Allah SWT telah memujinya dalam kitab-Nya yang berbunyi:
"Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaih-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)." (QS. Shad: 44)

Yang dimaksud al-Aubah ialah kembali kepada Allah SWT. Nabi Ayub adalah seseorang yang selalu kembali kepada Allah SWT dengan zikir, syukur, dan sabar. Kesabarannya menyebabkan beliau memperoleh keselamatan dan rahasia pujian Allah SWT padanya.

awal cerita
Lalu, bagaimana hakikat sakitnya Nabi Ayub dan bagaimana kisahnya? Yang populer tentang cobaan Nabi Ayub dan kesabarannya adalah riwayat berikut: para malaikat di bumi berbicara sesama mereka tentang manusia dan sejauh mana ibadah mereka. Salah seorang di antara mereka berkata: "Tidak ada di muka bumi ini seorang yang lebih baik daripada Nabi Ayub. Beliau adalah orang mukmin yang paling sukses, orang mukmin yang paling agung keimanannya, yang paling banyak beribadah kepada Allah SWT dan bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya dan selalu berdakwah di jalan-Nya." Setan mendengarkan apa yang dikatakan lalu ia merasa terganggu dengan hal itu. Kemudian ia pergi menuju ke Nabi Ayub dalam rangka berusaha menggodanya tetapi Nabi Ayub adalah seorang Nabi di mana hatinya dipenuhi dengan ketulusan dan cinta kepada Allah SWT sehingga setan tidak mungkin mendapatkan jalan untuk mengganggunya.

Ketika setan berputus asa dari mengganggu Nabi Ayub, ia berkata kepada Allah SWT: "Ya Rabbi, hamba-Mu Ayub sedang menyembah-Mu dan menyucikan-Mu namun, ia menyembah-Mu bukan karena cinta, tapi ia menyembah-Mu karena kepentingan-kepentingan tertentu. Ia menyembah-Mu sebagai balasan kepada-Mu karena Engkau telah memberinya harta dan anak dan Engkau telah memberinya kekayaan dan kemuliaan. Sebenarnya ia ingin menjaga hartanya, kekayaannya, dan anak-anaknya. Seakan-akan berbagai nikmat yang Engkau karuniakan padanya adalah rahasia dalam ibadahnya. Ia takut kalau-kalau apa yang dimilikinya akan binasa dan hancur. Oleh karena itu, ibadahnya dipenuhi dengan hasrat dan rasa takut. Jadi, di dalamnya bercampur antara rasa takut dan tamak, dan bukan ibadah yang murni karena cinta."

Riwayat tersebut mengatakan bahwa Allah SWT berkata kepada iblis: "Sesungguhnya Ayub adalah hamba yang mukmin dan sejati imannya. Ayub menjadi teladan dalam keimanan dan kesabaran. *Aku membolehkanmu untuk mengujinya dalam hartanya. Lakukan apa saja yang engkau inginkan, kemudian lihatlah hasil dari apa yang engkau lakukan."                        

Ujian kehilangan semua harta bendanya
Akhirnya, setan pergi dan mendatangi tanah Nabi Ayub dan berbagai tanaman dan kenikmatan yang dimilikinya. Kemudian setan itu menghancurkan semuanya. Keadaan Nabi Ayub pun berubah dari puncak kekayaan ke puncak kefakiran. Kemudian setan menunggu apa tindakan Nabi Ayub. Nabi Ayub berkata: "Oh musibah dari Allah SWT. Aku harus mengembalikan kepada-Nya amanat yang ada di sisi kami di mana Dia saat ini mengambilnya. Allah SWT telah memberi kami nikmat selama beberapa masa. Maka segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat yang diberikannya, dan Dia mengambil dari kami pada hari ini nikmat-nikmat itu. Bagi-Nya pujian sebagai Pemberi dan Pengambil. Aku dalam keadaan ridha dengan keputusan Allah SWT. Dia-lah yang mendatangkan manfaat dan mudharat. Dia-lah yang ridha dan Dialah yang murka. Dia adalah Penguasa. Dia memberikan kerajaan kepada siapa yang di kehendaki-Nya, dan mencabut kerajaan dari siapa yang dikehendaki-Nya; Dia memuliakan siapa yang dikehendaki-Nya dan menghinakan siapa yang dikehendaki-Nya." Kemudian Nabi Ayub sujud dan Iblis tampak tercengang melihat pemandangan tersebut.

Ujian kehilangan semua Anak-anaknya
Lalu setan kembali kepada Allah SWT dan berkata: "Ya Allah, jika Ayub tidak menerima nikmat kecuali dengan mengatakan pujian, dan tidak mendapatkan musibah kecuali mendapatkan kesabaran maka hal itu sebagai bentuk usahanya karena ia mendapatkan anak. Ia mengharapkan dengan melalui mereka kekayaannya meningkat dan melalui mereka ia dapat menjalani kehidupan yang lebih mudah." Riwayat mengatakan bahwa Allah SWT membolehkan bagi setan untuk berbuat apa saja kepada anak-anak Ayub. Kemudian setan menggoncangkan rumah yang di situ anak-anaknya tinggal sehingga mereka semua terbunuh. Dalam keadaan demikian, Nabi Ayub berdialog kepada Tuhannya dan menyeru: "Allah memberi dan Allah mengambil. Maka bagi-Nya pujian saat Dia memberi dan mengambil, saat Dia murka dan ridha, saat Dia mendatangkan manfaat dan mudharat. Kemudian Ayub pun sujud dan iblis lagi-lagi tampak tercengang dan merasa malu."

Ujian Kehilangan kesehatannya
Iblis kembali menemui Allah SWT dan mengatakan bahwa Ayub dapat bersabar karena badannya sehat. Seandainya Engkau memberi kekuasaan kepadaku, ya Rabbi, untuk mengganggu badannya niscaya dia akan berhenti dari kesabarannya. Riwayat mengatakan bahwa Allah SWT menginzinkan setan untuk mengganggu tubuh Ayub. Dikatakan bahwa setan memukul tubuh Nabi Ayub dari kepalanya sampai kakinya sehingga Nabi Ayub sakit kulit di mana tubuhnya membusuk dan mengeluarkan nanah, bahkan keluarganya dan sahabat-sahabatnya meninggalkannya kecuali isterinya. Namun lagi-lagi Nabi Ayub tetap bersabar dan bersyukur kepada Allah SWT. Beliau memuji-Nya pada hari-hari kesehatannya dan ia tetap memuji Allah SWT saat mendapatkan ujian sakit. Dalam dua keadaan itu, Nabi Ayub tetap bersabar dan bersyukur kepada Allah SWT.                        
Ketabahan dan Doa Nabi
Melihat pemandangan itu, amarah setan semakin meningkat namun ia tidak mengetahui apa yang harus dilakukannya. Di sini setan mengumpulkan para penasihatnya dari pakar-pakar dan ia menceritakan tentang kisah Ayub dan meminta mereka mengeluarkan pendapat—setelah ia menyampaikan rasa putus asanya saat menggodanya atau mencoba menghilangkan sifat sabarnya dan syukurnya.

Salah seorang setan berkata: "Sungguh engkau telah mengeluarkan Adam bapak manusia dari surga, lalu darimana engkau mendatanginya? Oh, yang engkau maksud adalah Hawa?" Terbukalah di hadapan Iblis suatu ide yang baru. Lalu ia pergi ke istri Ayub dan memenuhi hatinya dengan rasa putus asa sehingga ia pergi ke Ayub dan berkata padanya: "Sampai kapan Allah SWT menyiksamu? Di mana harta, keluarga, teman dan kaum kerabat? Di mana masa jayamu dan kemuliaanmu dahulu?"

Mendengar perkataan isterinya itu, Nabi Ayub menjawab: "Sungguh engkau telah dikuasai oleh setan. Mengapa engkau menangisi kemuliaan yang telah berlalu dan anak yang telah mati?" Perempuan itu berkata: "Mengapa engkau tidak berdoa kepada Allah agar Dia menghilangkan cobaan darimu dan menyembuhkanmu serta menghilangkan kesedihannmu?" Nabi Ayub berkata: "Berapa lama kita merasakan kebahagiaan?" Istrinya menjawab: "Delapan tahun." Ayub berkata: "Berapa lama kita mendapat penderitaan?" Istrinya menjawab: "Tujuh tahun." Ayub berkata: "Aku malu jika aku meminta agar Allah SWT melepaskan penderitaanku ketika aku melihat masa kebahagiaanku. Sungguh imanmu tampak melemah dan keputusan Allah SWT membuat hatimu menjadi sempit. Seandainya aku sembuh dan kembali kepada kekuatanku, niscaya aku akan memukulmu dengan seratus kali pukulan dari tongkat. Sejak hari ini, aku tidak memakan dari makananmu dan dari minumanmu atau memerintahkanmu untuk melakukan suatu urusan. Maka pergilah kau dariku."

Akhirnya, isteri Nabi Ayub pergi sehingga Nabi Ayub tinggal sendirian dalam keadaan sabar menanggung penderitaanya. Penderitaan yang seandainya ditimpakan kepada gunung niscaya gunung tidak akan mampu menahannya. Kemudian Nabi Ayub berdoa kepada Allah SWT dalam keadaan penuh kasih sayang dan meminta belas kasih kepada-Nya. Beliau berdoa agar Allah SWT menyembuhkannya. Dan akhirnya, doanya dikabulkan oleh Allah SWT. Demikianlah riwayat yang populer berkenaan dengan penderitaan Nabi Ayub dan kesabarannya.

Allah SWT berfirman dalam AL Qur’an :
"Dan (ingatlah kisah) Ayub ketika ia menyeru Tuhannya: ('Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.' Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyahit yang ada padanya dan Kami kembalihan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah." (QS. al-Anbiya': 83-84)

"Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)." (QS. Shad: 44)

Kita telah memahami bahwa Nabi Ayub adalah hamba yang saleh dari hamba-hamba Allah SWT. Allah SWT menginginkan untuk mengujinya dalam hartanya, keluarganya, dan badannya. Hartanya hilang sehingga ia menjadi orang fakir setelah sebelumnya ia termasuk orang yang paling kaya. Kemudian ia ditinggalkan oleh istrinya dan keluarganya sehingga ia merasakan arti kesunyian dan kesendirian lalu ia ditimpa penyakit dalam tubuhnya dan ia merasa menderita karenanya, tetapi beliau tetap sabar menghadapi semua itu dan tetap bersyukur kepada Allah SWT.                        

Dari cerita ini bisa kita dapatkan Ilmu :
- Allah  menguji nabi Ayub melalui syetan sehingga habis hartanya, keluarga dan kesehatnnya
- Allah mengizinkan syetan menggoda nabi ayub As apalagi manusia biasa
- Sakit fisik bukan tujuan syetan tapi perubahan nafs/jiwa kearah tidak taat ini tujuan utamanya
- Nabi Ayub lolos dalam ujian dan tetap menjadi hamba Allah yang sholeh dalam keadaan apapun
- Saat ijian lolos semua dikembalkan Allah, diampuni dosa-dosanya dan tambah tinggi drajatnya
- Dan Allah sanggup menyembuhkan siapapun dangan cara apapun saat hamba memohon pertolongan pada ALlah

Waspada pada sebuah Dosa kesalahan

Waspada pada sebuah Dosa kesalahan
Pertanyaan
Tanya (1):
Berarti setiap masalah itu karena perbuatan yang disebabkn kesalahan kita sendiri ya ustdz?

Jawab:
✅ Kesalahan tersebut bisa berasal dari diri kita atau kesalahan dari orang lain yang berdampak kepada kita.

Jika,
*sumbernya dari kita, kita menanggung dosa dan terkena dampak masalahnya.
*Adapun yang dari orang lain, selain dampak masalahnya kita rasakan maka kita juga akan ditanya apa yang sudah kita lakukan secara maksimal untuk mencegah kesalahan itu.

وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. [Qs. Al-'Anfaal (8): 25]

عَنْ أَبِيْ سَعِيْدٍ الْـخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ؛ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّـى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُوْلُ : «مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ ، فَإِنَ لَـمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ ، وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْـمَـانِ».

Dari Abu Sa’id al-Khudri Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, “Aku pernah mendengar RasuluLLaah ﷺ bersabda, ‘Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya (kekuasaannya); jika ia tidak mampu, maka dengan lidahnya (menasihatinya); dan jika ia tidak mampu juga, maka dengan hatinya (merasa tidak senang dan tidak setuju), dan demikian itu adalah selemah-lemah iman.
(HR. Muslim no. 49)
_____



Tanya (2):
Mengapa kita harus terkena imbas kesalahan orang ustadz? apa karena kita tidak berusaha mencegah kesalahan orang lain? Bagaimana dengan kasus jin Nasab? si anak kan tidak berdaya?

Jawab:
Itulah dahsyatnya kesalahan.

Sehingga perlu,
- dicegah agar tidak terjadi,
- perlu di-stop dan diputus aksesnya agar tidak berketerusan dan
- perlu dikaffarahi jika pernah (terlanjur) dikerjakan.

Dampak kesalahan memang seperti itu agar kita penuh rasa takut dengan terus meningkatkan kepekaan kita atas segala perintah dan larangan ALLaah. Itulah At-Taqwa haqqo tuqootih (bertakwa dengan sebenar-benar takwa).

RasuuluLLaah ﷺ menjelaskan bahwa seorang anak yang terlahir bersih sesuai fitrah yang tidak tahu apa-apa apalagi belum pernah melakukan apapun, itu saja bisa terkena polutan yang merusak fitrah-nya, dan sumber polutan itu bukan dari dirinya sendiri.

ِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ
قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ كَمَثَلِ الْبَهِيمَةِ تُنْتَجُ الْبَهِيمَةَ هَلْ تَرَى فِيهَا جَدْعَاءَ

Dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu berkata; Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fithrah. Kemudian kedua orang tunyalah yang akan menjadikan anak itu menjadi Yahudi, Nashrani atau Majusi sebagaimana binatang ternak yang melahirkan binatang ternak dengan sempurna. Apakah kalian melihat ada cacat padanya?" ---maksudnya jika ada cacat telinganya terpotong, pastilah itu pemiliknya yang melakukan. (HR. Bukhari: 1296)



وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah amat keras siksaan-Nya. [QS. Al-'Anfaal (8): 25]

Kesalahan nasab orang terdahulu (yang beriman), kitalah yang paling merasa perlu memohonkan ampunan ALLaah swt untuk mereka. Memutus semua ikatan-ikatan perjanjian mereka.

Kesalahan kasab orang lain menjadi kepentingan kita juga untuk mencegahnya agar tidak terjadi atau tidak berketerusan terjadi.

Dan sebaliknya, jika "kasab-kasab" kita tidak dibersihkan maka juga berpotensi menjadi polutan nasab bagi keturuan kita, dan juga kita bisa menjadi "penyebab" meluasnya bencana di sekeliling kita.

Padahal, kita tahu hidup ini adalah ujian dan perjuangan, pertarungan. Kita ingin menang.

Dan inilah doa kita, ayat penutup, sebagai akhir kalimat surat agung yang amat panjang. Kita ingin menang.

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Ya Robb kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Ya Robb kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka menangkanlah kami terhadap kaum yang kafir".
_____

Diambail dari makalah Ustd. H. Riyadh Rosyadi

SIHIR YG DITEBARKAN SAAT "PILIHAN"

SIHIR YG DITEBARKAN SAAT "PILIHAN"
————————————————————

Perhatikan dan waspadai serta "padamkan" titik² mantera sihir yg dipakai utk pemenangan mereka..

1. Baliho² gambar mrk "dibuat aura menarik org" dan baliho gambar kompetitornya "dibuat agar dijauhi/dibenci".
2. Media² (barang) yg mudah "diisi" oleh mrk. Mulai dr jenis barang yg malaikat tdk mau masuk rumah kita hingga barang² yg nilai harga yg tdk masuk akal - tdk wajar (fawqol-luzuum), sekalipun sdh habis musim booming harganya tetaplah itu berpotensi sebagai media.  → segeralah dimusnahkan.
3. Uang/barang serangan fajar/dhuha dsb yg diisi mentera sejenis "pelet" 
4. TPS dipasangi ajian/mantera. Shg suasana tps yg mendukung mrk dan melemahkan saksi dr kompetitor.
5. Kartu/kertas suara diberi mantera utk diarahkan mencoblos mrk.
6. Kotak suara juga dimanterai. Bbrp dukun "bisa" mengatur/merubah jumlah yg tercoblos dg memanfaatkan sisa kertas suara yg ada. Dilakukan sblm penghitungan.
7. Saat penghitungan. Petugas dan saksi² disirep, shg tdk wasapda adanya kecurangan..
8. Petugas entry data ke komputer disihir utk melakukan kekeliruan data entry yg menguntungkan mrk.
9. Demikian seterusnya saat tabulasi suara di tahapan berikutnya hgg penghitungan di KPU Pusat
10. Proses sidang MK. 
—————————————

*Janganlah dianggap enteng upaya² mrk di sektor itu..
Jika Nabi shallaLLaahu 'alaihi wa sallam - ALLaah swt takdirkan - terkena sihir yg sangat hebat, sihir yg "bisa menembus perlindungan" Nabi sbg pimpinan Dakwah.., maka apalah pertahanan kita.. apalagi jika kondisi melemahnya jiwa dibiarkan berlarut.. 

Bukankah dg peristiwa "bisa" tersihirnya Nabi tsb, menjadi peringatan kuat kpd kita bhw upay mrk itu sungguh serius dan tdk bisa diabaikan. Perlu upaya khusus juga utk menyiapkan dan menghadapinya..
——————

Harus disiapkan segala sesuatunya utk menghadapi mereka termasuk kekuatan dari sektor ini...

وَأَعِدُّوا لَهُمْ مَا اسْتَطَعْتُمْ مِنْ قُوَّةٍ وَمِنْ رِبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدُوَّ اللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِنْ دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ اللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنْفِقُوا مِنْ شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنْتُمْ لَا تُظْلَمُونَ

Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan yang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan).
(QS 8:60)

WaLLaahul Musta'aan..

اللّٰهُمَّ أَعِنا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِك

Yaa ALLaah, bantulah kami untuk senantiasa mengingatMu, mampu bersyukur dan beribadah dg se-baik²nya kpd Engkau....

—— FTQ (Forum Terapi Quran)