Monday, March 27, 2017

Sejarah Awal Mula Sihir Dan Hukumnya Menurut Islam


    بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
 
1. Pengertian Sihir Secara Bahasa

1.    Kata sihir dalam bahasa Arab terambil dari kata sahara ( سَحَرَ), yaitu akhir waktu malam dan awal terbitnya fajar. Karena pada saat itu bercampur antara gelap dan terang, sehingga sesuatu menjadi tidak jelas atau tidak sepenuhnya jelas.
2.    Arti lain dari sihir adalah, “Segala sesuatu yang halus dan lembut.” Maksudnya segala hal yang tersembunyi, samar dan tidak terlihat asal usulnya, sehingga menipu pandangan sehingga seakan akan melihat sesuatu, padahal sebenarnya sesuatu itu tidak ada.
3.    Dari kata sihir kita mengenal istilah "sahur" yang artinya waktu pertemuan antara akhir malam dan menjelang fajar yang keadaannya masih remang-remang.
4.    Secara bahasa sihir juga berarti penjelasan yang menarik sebagaimana disebutkan dalam hadits: “Sesungguhnya sebagian dari penjelasan itu sihir.” Penjelasan yang baik dikatakan sihir karena bisa mempengaruhi dan menarik hati para pendengar.
5.    Juga istilah sihir bermakna penipuan, ketika Allah SWT. menyebutkan ayat berikut: “Mereka berkata bahwa kamu adalah orang-orang yang menipu.”
6.    Al-Azhari mengatakan bahwa asalnya sihir itu adalah: “Mengubah sesuatu dari hakikat wujudnya menjadi wujud yang lain.” Sehingga dengan sihir itu seseorang menyangka bahwa apa yang dilihatnya itu benar padahal sebenarnya tidak.


2. Pengertin Sihir secara Istilah

Adapun secara istilah, para ulama berbeda-beda dalam mendefinisikan isitlah sihir.
1.    Al-Azhari mendefinisikan sihir sebagai, “Perbuatan yang dilakukan dengan mendekatkan diri kepada setan dan meminta bantuan dengannya.”
2.    Al-Baidhawi mendefinisikan sihir sebagai, “Hal-hal yang untuk mendapatkannya dibutuhkan penyembahan kepada setan, dimana manusia tidak sanggup melakukannya.
3.    Menurut Imam Al-Qurtubi, asal makna sihir adalah mengelabui pandangan dengan cara menipu, seperti seseorang yang melihat fatamorgana dari kejauhan dan ia mengiranya seolah-olah itu adalah air.
4.    Sedangkan Imam Al-Kurmani menyebutkan bahwa sihir adalah perkara atau hal yang menyalahi adat kebiasaan dan bersumber dari jiwa yang jahat tetapi tidak mustahil untuk dikalahkan.


Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa:
•    Sihir tidak terbatas hanya kepada hal-hal yang bentuknya tipuan belaka dan hayalan seperti yang dilakukan oleh tukang sulap dengan segala trik-triknya seperti disebutkan dalam firman Allah: Berkata Musa: `Silahkan kamu sekalian melemparkan`. Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka`(QS. Thaha: 66). Dalam ayat tersebut disebutkan kata-kata terbayang dan kata seakan-akan yang berarti bukanlah hal yang sebenarnya. Memang keterbayangan itu mempengaruhi jiwa manusia dan pada ahirnya dapat memberikan dampak yang buruk bagi manusia itu sendiri.

•    Bentuk sihir lainnya yang dapat difahami dari pengertian sihir di atas adalah sihir yang bersumber dari jiwa yang jahat sehingga seorang tukang sihir mampu memberi pengaruh dengan sihirnya itu kepada alam materi dengan cara mendekatkan diri dan meminta bantuan kepada setan seperti dengan menyuguhkan sesaji dan melakukan penyembelihan untuk mereka atau dengan berbicara kepada roh -roh jahat. Sihir dalam bentuk inilah yang mempunyai kaitan erat dengan setan. Al-Qur`an menjelaskan bahwa sihir diajarkan oleh setan kepada manusia dalam rangka mencapai tujuan-tujuannya. "Hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir), mereka mengerjakan sihir kepada manusia…`" (QS. Al-Baqarah: 102).


3. Sejarah Asal Mula Sihir
1.    Di dalam Al Quran disebutkan kisah Harut dan Marut di negeri Babil: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 102).

2.    Syaikh Athiyah Saqar menyebutkan bahwa di beberapa buku tafsir disebutkan kedua malaikat itu telah diturunkan ke bumi sebagai fitnah, sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengadzab mereka berdua dengan menggantung kedua kaki mereka. Perkataan para mufassir ini bukanlah hujjah (dalil) dalam hal ini, hal itu berasal dari warisan masyarakat Babilonia dan penjelasan orang-orang Yahudi serta kitab-kitab Nasrani.

3.    Dan perkataan mereka yang paling dekat tentang kedua malaikat tersebut adalah bahwa masyarakat saat itu mendapatkan fitnah dengan para tukang sihir sehingga mereka mengangkat para tukang sihir itu sampai ke derajat para nabi. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan dua malaikat untuk mengajarkan kepada manusia sihir agar mereka bisa membedakan antara sihir dengan kenabian serta memperingatkan mereka tentang fitnah terhadapnya. Atau—ada juga yang mengatakan—bahwa mereka berdua adalah dua orang yang memiliki ilmu dan akhlak mulia sehingga menjadi fitnah di masyarakat dan mereka memberikan kepada kedua orang itu nama dua malaikat. Hal ini dari aspek penyerupaan dan gaya bahasa yang sudah difahami sejak dahulu sebagaimana saat ini nama Malaak digunakan untuk seorang yang istimewa.


4.    Di dalam cerita-cerita kuno masyarakat Babilonia terdapat dua orang yang memiliki nama mirip yaitu Harut dan Marut. Masyarakat saat itu begitu kagum dengan mereka berdua sehingga memberikan kepada keduanya nama dua malaikat. Bahkan kekaguman mereka terhadap keduanya pun bertambah sehingga meyakini bahwa mereka berdua adalah Tuhan.

5.    Kemudian orang-orang Yahudi mempelajari peninggalan dari kedua orang itu berupa hikmah dan sihir yang menjadikan mereka lebih disibukkan olehnya daripada Kitab Allah dan mereka pun membuang Kitab Allah itu dibelakang punggung mereka.


6.    Sayyid Quthb dalam Fi Zhilal Al Quran mengatakan bahwa terdapat kisah tentang keduanya yang sudah diketahui dimana orang-orang Yahudi atau para setan telah menganggap bahwa mereka berdua (Harut dan Marut) mengetahui tentang sihir dan mengajarkannya kepada manusia dan kedua malaikat itu menganggap bahwa sihir itu diturunkan kepada mereka berdua! Kemudian Al Qur’an membantah kebohongan ini, kebohongan yang menyatakan bahwa sihir diturunkan kepada kedua malaikat itu.. Selanjutnya Allah swt menjelaskan hal yang sebenarnya, bahwa kedua malaikat itu hanyalah fitnah dan menjadi cobaan bagi manusia untuk sebuah hikmah yang ghaib. Kedua malaikat itu mengatakan kepada setiap orang yang mendatangi dan meminta mereka berdua untuk mengajarinya sihir, “Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.”

7.    Sekali lagi kita dapati Al Qur’an yang menyatakan bahwa mempelajari dan menggunakan sihir adalah suatu kekufuran. Hal ini disebutkan melalui lisan dua malaikat, yaitu Harut dan Marut. Dan ada sebagian manusia yang memaksa untuk belajar sihir dari kedua malaikat itu walaupun telah diingatkan dan diberitahu. Maka pada saat itu terjadilah fitnah pada sebagian orang-orang yang yang terkena fitnah: “Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya.”


8.    Dalam Tafsir Ath Thabari disebutkan: Sesungguhnya Allah telah memberikatahukan kepada hamba-Nya mengenai segala hal yang Ia perintahkan dan segala hal yang Ia larang. Sihir termasuk suatu pekerjaan yang terlarang bagi para hamba-Nya. Karena itu bukan hal yang ganjil jika Allah mengajarkan pada dua malaikat- Harut dan Marut- ilmu sihir, dan mereka mengajarkannya kembali kepada manusia. Hal itu dimaksudkan sebagai ujian bagi hamba-hamba-Nya, agar bisa diketahui siapa orang yang beriman dan siapa yang kufur. Orang yang beriman adalah orang yang tidak belajar sihir dari kedua malaikat itu, sedangakan orang yang kfur adalah orang yang mempelajari sihir dan mempraktekkannya, untuk itu mereka mendapat penghinaan dan celaan dari Allah Subhanahu wa Ta’aala.

4. Jenis-Jenis Sihir atau Santet
Dalam Al Qaul Al Mufid disebutkan bahwa keharaman melakukan sihir terdiri dari dua perincian:
1.    Sihir yang termasuk perbuatan syirik, jika menggunakan perantara para syaithan (jin-jin kafir), di mana para tukang sihir tersebut beribadah dan mendekatkan diri kepada para syaithan supaya bisa menguasai orang yang akan disihir.
2.    Sihir yang termasuk perbuatan permusuhan dan kefasikan, jika tukang sihir hanya sebatas menggunakan perantara obat-obatan (ramuan) dan sejenisnya.

5. Keharaman Melakukan Sihir atau Santet
•    Di antara ancaman-ancaman Allah ‘azza wa jalla di dalam Al Qur’an adalah firman-Nya (artinya):“…dan sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tidaklah ada keuntungan baginya di akhirat.” (Al Baqarah : 102). Ibnu Abbas r.a. berkata ketika menafsirkan ayat tersebut ( مِنْ خَلاَقٍ yaitu مِنْ نَصِيْبٍ ) “Tidak ada baginya bagian di akhirat.” Al Hasan rahimahullah berkata: ( فَلَيْسَ لَهُ دِيْنٌ ): “Tidak ada agama baginya.”
•    Dalam riwayat Al Bukhari  dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah, beliau saw. bersabda Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan, para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apa tujuh perkara tersebut?. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab: “Berbuat syirik kepada Allah ‘azza wa jalla, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan untuk dibunuh kecuali dengan hak (benar), makan riba, makan harta anak yatim, lari dari pertempuran dan menuduh zina wanita mukminah yang terhormat serta menjaga kehormatan.”
•    Dari Imran bin Hushain berkata bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Bukan dari golongan kami orang yang menentukan nasib sial berdasarkan tanda-tanda benda, burung dan lain-lain, atau bertanya kepada dukun dan yang mendukuninya, atau yang menyihir dan yang meminta sihir untuknya, dan siapa saja yang membuat buhulan dan barangsiapa yang mendatangi dukun dan membenarkan apa yang ia katakan, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.”
•    “Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal lalu menanyakan sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam.”
•    Dari Ibnu Abbas bahwasanya Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa mempelajari sebagian dari ilmu nujum, sesungguhnya dia telah mempelajari sebagian ilmu sihir.”“Semakin bertambah ilmu nujum yang dia pelajari semakin bertambah pula sihir yang dia pelajari.”
•    Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi ssaw. bersabda: “Barangsiapa yang membuat satu buhulan, lalu meniup padanya, maka dia telah melakukan sihir ,dan barangsiapa yang melakukan sihir maka dia telah berbuat syirik dan barangsiapa yang menggantungkan diri pada sesuatu benda (jimat), maka dirinya dijadikan oleh Allah bersandar kepada benda itu.” (HR. Al-Nasa`i).

6. Status Pelaku Sihir dan Santet
Para ulama berbeda pendapat tentang tukang sihir.
1.    Kafir. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa tukang sihir itu kafir, dan di antara yang berpendapat demikian adalah Al Imam Malik, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hanbal rahimahumullah.
2.    Tidak kafir. Imam Ahmad berkata kepada para muridnya:“Kecuali sihirnya dengan obat-obatan, asap dupa dan menyiram sesuatu yang bisa memberikan mudharat, maka tidaklah kafir.”
3.    Menjadi kafir. Mazhab Al-Malikiyah menyebutkan bahwa seorang penyihir yang beragama Islam akan menjadi kafir, kalau dalam melakukan sihir itu dibarengi dengan hal-hal yang membawanya kepada rusaknya keislamannya. Atau misalnya bila pengaruh sihirnya itu membuat pasangan suami istri menjadi bercerai.
4.    Yang mengkafirkan. Ibnu Al-Arabi menambahkan bahwa termasuk sihir yang mengkafirkan seseorang adalah sihir pelet, yaitu sihir yang bisa membuat seorang laki-laki tertarik kepada perempuan. Sihir ini disebut juga tuwalah (التُوَلَة ).
5.    Berdosa besar. Sedangkan mazhab Asy-Syafi’iyah dan juga pendapat Ibnu Al-Humam dari kalangan Al-Hanafiyah menyebutkan bahwa seorang muslim yang mengamalkan sihir itu tidak kafir, namun dia berdosa besar. Namun mazhab ini menyebutkan bahwa seorang yang melakukan sihir bisa saja menjadi kafir, manakala mereka melakukan salah satu dari tiga hal berikut:1. Mengerjakan perbuatan kufur bersama sihir; 2. Meyakini bahwa sihir itu boleh atau menghalalkan sihir; 3. Meyakini mampu menundukkan setan.

7. Hukuman bagi Pelaku Sihir
Para pakar keislaman hususnya yang datang dari kelompok ahli Tafsir mereka berbeda pendapat mengenai hukum sihir baik yang berkaitan dengan si pelaku atau tukang sihir itu sendiri, adapun yang berkaitan dengan bagaimana hukum mempelajari dan mengamalkannya diantaranya adalah:
1.    Harus dibunuh. Imam Malik Rahimahullah berkata: Tukang sihir yang mengerjakan sihir adalah seperti orang yang disebutkan oleh Allah di dalam firman-Nya. “Demi sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (Kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat". (QS. Al-Baqarah 102). Maka saya berpendapat harus dibunuh apabila dia sendiri mengerjakannya.

2.    Dibunuh. Imam Malik berpendapat bahwa seorang muslim apabila menyihir sendiri dengan suatu ucapan yang berwujud kekafiran maka ia dibunuh, tidak diminta taubatnya, dan taubatnya tidak diterima karena itu adalah perkara yang dilakukannya dengan senang hati seperti orang zindiq dan berzina. Juga karena Allah menamakan sihir dengan kekafiran di dalam firman-Nya: “Sedang keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang pun sebelum mengatakan Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu, sebab itu janganlah kamu kafir” (QS. Al-Baqarah: 102).


3.    Hukumannya dibunuh. Al-Hafizh Ibnu Katsir  berkata: Telah berdalil dengan firman Allah: Sekiranya mereka beriman dan bertakwa`, orang yang berpendapat mengkafirkan tukang sihir, sebagaimana riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal dan sekelompok dari ulama salaf. Dikatakan bahwa dia tidak kafir, tetapi hukumannya dibunuh, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Syafi`i dan Imam Ahmad keduanya berkata; Telah menceritakan kepada Sofyan Ibnu Uyainah dari Amr bin Dinar bahwa ia mendengar Bajlah bin Abdah berkata:`Umar bin Khattab memutuskan agar setiap tukang sihir lelaki ataupun wanita agar dibunuh. Ia (Bajlah) berkata, kemudian kami membunuh tiga tukang sihir`. Ia (Ibnu Katsir) berkata: Imam Bukhari telah meriwayatkan dalam kitab sahihnya.  bahwa Hafsah Ummul Mu`minin pernah disihir oleh wanita pembantunya, lalu beliau memerintahkan agar wanita itu dibunuh. Imam Ahmad berkata; Dalam riwayat shahih dari tiga orang sahabat Nabi saw disebutkan bahwa mereka pernah membunuh tukang sihir.

4.    Imam Syafi`i berkata: Tukang sihir tidak dibunuh kecuali jika dia mengakui bahwa dia membunuh dengan sihirnya.

TRANSFORMASI SIHIR TRADISIONAL KE SIHIR MODERN
Saudaraku percaya tidak percaya kita saat ini hidup di zaman yang penuh dengan sihir, lho kok bisa? Bukankah sihir adalah sarana syetan untuk mengelabuhi pandangan mata manusia sehingga tertutup dari kebenaran yang hakiki, tertutup dari hidayah Allah, tertutup dari agama Islam. Begitu banyak generasi saat ini yang tersihir dengan berbagai fasilitas dan hiburan modern baik itu berbentuk tontonan, konser,  film, music, game, baik secara live maupun didunia maya (digital) yang ujung dari itu mereka lupa pada Agama, mereka semakin jauh dari Allah naudzubillah. Tontonan yang menjadi kesenangan dan diidolakan banyak yang bersifat khayalan tidak bisa dijadikan tuntunan, banyak yang lebih hafal, lebih kenal tokoh kartun dari pada took pahlawan Islam. Banyak yang mengidolakan artis/penyanyi yang cantik dan tampan melupakan kecantikan dan ketampanan yang  sesungguhnya
Apakah hal itu kebetulan??? Atau apakah itu ulah dari syetan???
Dengan membaca tulisan ini smg hati dan fikiran kita terbuka ternyata sihir sbg ajaran syetan telah banyak menguasai sisi dunia dng dibawa oleh tentara-tentara syetan dan pengikutnya dari golongan jin dan  manusia. Golongan inilah yang telah  membuat kerusakan dimuka bumi, dengan menjerumuskan pada peperangan-peperangan, konspirasi-konspirasi, tatanan – tatanan dunia baru.  Dan tujuan mereka sama dengan penyihir zaman dulu mengelabuhi pandangan manusia agar jauh dari agama dan menghancurkan tatanan kehidupaan manusia.  Dan  issu yang mereka hembuskan bisa kolonialisme, liberalism, komunisme, terorisme, globalisasi, tatanan dunia baru dll. Wallohhu’alam

SIHIR DARI ZAMAN KE ZAMAN
SIHIR DARI MESIR KUNO ZAMAN NABI MUSA

Semasa Musa masih hidup, bani Israil telah mulai membuat tiruan dari berhala-berhala yang mereka lihat di Mesir dan menyembahnya. Setelah Musa wafat, makin sedikit yang menghalangi mereka dari penyelewengan lebih jauh ke kedurhakaan. Tentu saja, hal ini tidak terjadi pada semua orang Yahudi, tetapi sebagian mereka memang mengadopsi paganisme bangsa Mesir. Tentu saja, mereka meneruskan doktrin-doktrin kependetaan Mesir (para ahli sihir Fir'aun), yang menjadi pondasi bagi kepercayaan kaum itu, dan merusak keimanan mereka sendiri dengan memasukkan doktrin-doktrin ini ke dalamnya.

Doktrin yang dimasukkan ke dalam agama Yahudi dari Mesir Kuno adalah Kabbalah. Seperti sistem dari para pendeta Mesir, Kabbalah merupakan sistem esoterik, dan berlandaskan pada praktik sihir. Yang menarik, Kabbalah memberikan penuturan yang sangat berbeda tentang penciptaan daripada yang ditemukan di dalam Taurat, yakni penceritaan materialis, yang berdasarkan kepada gagasan Mesir Kuno tentang keberadaan kekal dari materi.

Dengan mengadopsi doktrin-doktrin materialis dan esoterik dari bangsa Mesir Kuno yang berlandaskan ilmu si-hir ini, bangsa Yahudi mengabaikan larangan Taurat tentang hal itu. Mereka mengambil ritual sihir dari bangsa pagan lain dan seterusnya, Kabbalah menjadi doktrin mistis di dalam agama Yahudi, tetapi bertentangan dengan Taurat. Di dalam buku berjudul Secret Societies and Subversive Movements, pe-nulis Inggris Nesta H. Webster menyatakan:

Seperti kita ketahui, Ilmu sihir telah dipraktikkan oleh bangsa Kanaan sebelum pendudukan Palestina oleh bani Israel; Mesir, India, dan Yunani juga memiliki tukang tenung dan peramal. Walaupun di dalam Hukum-Hukum Musa terkandung pelarangan atas ilmu sihir, bangsa Yahudi, dengan mengesampingkan peringatan ini, tertular dan mencampurkan tradi-si suci yang mereka warisi dengan pemikiran-pemikiran yang seba-gian dipinjam dari bangsa lain dan sebagian karangan mereka sen-diri. Secara bersamaan, sisi spekulatif dari Kabbalah Yahudi memin-jam dari filsafat Persia Magi, Neo-Platonis, dan Neo-Phytagorean. Ma-ka, terdapat justifikasi bagi pendapat kelompok anti-Kabbalah bahwa apa yang kita kenal sebagai Kabbalah saat ini tidaklah murni asli dari Yahudi.25

SIHIR PADA NABI SULAIMAN AS DALAM AL QUR’AN
Ada ayat di dalam Al Quran yang merujuk kepada topik ini. Allah berfirman bahwa bani Israil mempelajari ritual persihiran setan dari sumber-sumber di luar agama mereka sendiri.
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguh-nya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir".
Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang de-ngan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mu-dharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya me-reka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan si-hir, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah, 2: 102)

Ayat ini memperlihatkan bahwa kalangan tertentu bangsa Yahudi, walau mengetahui bahwa akan celaka di hari akhirat, mempelajari dan mengambil praktik-praktik sihir. Dengan demikian, mereka menyim-pang dari hukum yang telah diturunkan Allah kepada mereka. Karena telah menjual jiwa mereka sendiri, terperosoklah mereka ke dalam paganisme (doktrin-doktrin sihir). “Mereka telah menjual diri” untuk sesuatu yang jahat, dengan kata lain, mening-galkan keimanan mereka.

Fakta-fakta yang diungkapkan dalam ayat ini menun-jukkan sifat utama dari sebuah konflik penting dalam se-jarah Yahudi. Pertarungan ini, pada satu sisi, adalah antara nabi-nabi yang dikirimkan Allah kepada bangsa Yahudi dan golongan Yahudi yang beriman yang menaati mereka, dan pada sisi lain, golongan Yahudi yang durhaka yang meng-ingkari perintah-perintah Allah, meniru-niru budaya pagan dari kaum di sekitar mereka, dan mengikuti praktik-praktik budaya tersebut, bukannya hukum Allah.

RAHASIA SIHIR Dari Para Ksatria Templar Ke Kaum Mason/Freemason
Tatkala kita menyebutkan tentang para Ksatria Templar , kita mencatat bahwa ada ordo pejuang salib (Ksatria Templar ) yang aneh ini dipengaruhi oleh sebuah "rahasia" yang ditemukan di Yerusalem, yang membuat mereka meninggalkan agama Kristen dan mulai memraktikkan ritus-ritus sihir. Kita sebutkan bahwa banyak peneliti telah mencapai pendapat bahwa rahasia ini berhubungan dengan Kabbalah. Misalnya, dalam bukunya Histoire de la Magie (Sejarah Ilmu Sihir), penulis Prancis, Eliphas Levi, memberikan bukti terperinci bahwa para Templar dibaiat ke dalam doktrin-doktrin misterius Kabbalah, yakni, mereka secara rahasia dilatih di dalam doktrin ini.29 Begitulah, sebuah doktrin yang berakar di Mesir Kuno diteruskan kepada para Templar melalui Kabbalah.

Ketika para Templar mengadopsi doktrin Kabbalis-Mesir kuno ini, sudah tentu mereka bertentangan dengan kekuasaan Kristen yang men-dominasi Eropa. Pertentangan serupa juga terjadi antara me-reka dengan kekuatan bangsa Yahudi lainnya. Setelah para Templar ditangkap oleh perin-tah bersama raja Pran-cis dan Paus di tahun 1307, ordo ini bergerak di bawah tanah, namun pengaruhnya tetap bertahan, dan dengan cara yang lebih radikal dan mantap. Seperti disebutkan sebelumnya, sejumlah besar ksatria Templar melarikan diri dan meminta perlindungan kepada raja Skotlandia, satu-satunya kerajaan Eropa pada saat itu yang tidak mengakui otoritas Paus. Di Skotlandia, mereka menyusup ke dalam gilda para tukang batu, dan perlahan mengambil alih. Gilda-gilda tersebut mengadopsi tradisi-tra-disi ksatria Templar, dan dengan demikian, benih Masonik ditanam di Skotlandia. Sampai hari ini, garis utama Masonry masih merupakan “Ritus Skot yang Kuno dan Diakui”.

Sebagaimana telah dibahas secara rinci di dalam buku Ordo Masonik Baru, jejak para Templar dapat dideteksi sejak awal abad keempat belas dan sekelompok bangsa Yahudi berhubungan dengan mereka pada berbagai babak sejarah Eropa. Tanpa membahas detailnya, inilah sebagian heading yang mengkaji topik ini:
•    Di Provence, Prancis, pernah terdapat sebuah tempat persembunyian penting para Templar. Selama masa pena-hanan, sangat banyak yang bersembunyi di sini. Ciri-ciri penting lain daerah ini adalah sebagai pusat Kabbalisme pa-ling terkenal di Eropa. Di Provence tradisi lisan Kabbalah dibukukan.
•    Pemberontakan Petani di Inggris pada tahun 1381, me-nurut para ahli sejarah, dikipas-kipasi oleh sebuah organi-sasi rahasia. Para pakar yang mengkaji sejarah Masonry se-pakat bahwa organisasi rahasia ini adalah para Templar. Pemberontakan ini lebih dari sekadar pemberontakan sipil, tetapi merupakan penyerangan terencana terhadap Gereja Katolik.31
•    Setengah abad setelah pemberontakan ini, seorang pastor di Bohemia bernama John Huss memulai pemberontakan melawan Gereja Katolik. Lagi, di balik pemberontakan ini berdiri para Templar. Lebih-lebih lagi, Huss sangat tertarik dengan Kabbalah. Avigdor Ben Isaac Kara adalah salah satu nama terpenting yang berpengaruh dalam perkembangan doktrinnya. Kara adalah seorang rabbi dari komunitas Yahudi di Praha dan seorang pengikut Kabbalah.32

Contoh-contoh seperti ini menunjukkan bahwa persekutuan antara para Templar dan pengikut Kabbalah diarahkan kepada suatu peru-bahan tatanan sosial Eropa. Perubahan ini melibatkan perubahan di dalam budaya Kristen yang mendasar di Eropa, dan penggantiannya dengan sebuah budaya berdasarkan doktrin-doktrin pagan, seperti Kabbalah. Dan, setelah perubahan budaya ini, berbagai perubahan po-litik akan mengikuti. Revolusi Prancis dan Italia, misalnya….

Kekuatan ini berusaha memaksa Eropa menerima doktrin yang telah diestafetkan sejak Mesir Kuno me-lalui Kabbalah. Sebagaimana telah ditunjukkan sebelumnya, pada basis dari doktrin ini terdapat dua konsep penting: humanisme dan mate-rialisme. Dari paham ini Freemasonry menguasai dunia, dengan semua medianya baik cetak, televise, internet dll dan dengan berbagai acaranya didalamnya dan dengan berbagai disiplin ilmunya

Freemasonry, organisasi Yahudi yang  telah didirikan sejak lebih kurang tahun 900 SM, memiliki sepuluh program internasional. Program ini dalam istilah Freemasonry dinamakan Harar atau Satanim, berlambangkan gurita berkaki sepuluh ular berbisa berkepala sepuluh, dan hantu penerkam berkuku baja.

10 program/tujuan gerakan  Fremason silakan klik  
https://mazdaonly.wordpress.com/2010/04/14/72/

Anda dapat membaca buku Harun Yahya Ancaman Global Freemasonry secara online, berbagi pada jaringan sosial seperti Facebook dan Twitter, download di komputer Anda

0 comments:

Post a Comment