This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, June 2, 2017

HAKIKAT MASALAH/MUSIBAH

Dalam pandangan Al Qur’an musibah buruk yang menimpa manusia ada tiga sebab :

1. Tadzkiro/Peringatan
Sayang Allah pada hambaNya terkadang tidak kita rasakan, dengan banyaknya nikmat, manusia masih banyak berlaku maksiat, tidak bersyukur bahkan mengkufuri nikmatNya dan berlaku sombong. Disinilah Allah memberikan teguran pada manusia agar mereka kembali ke jalan yang benar, bertaubat dari kesalahannya, kembali mendekat pada Allah sehingga Allah mengampuni dosa-dosanya.

Sebagaimana Firman-Nya
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). [Qs. Asy-Syura (42): 30]
2. Fitnah/Ujian
Tidak orang yang mengaku beriman pasti akan diuji oleh Allah, ujian bukan bearti hamba melaukukan kesalahan, bukan pula bearti Allah marah atau benci sama hamba malah sebaliknya Allah sayang pada hambaNya dan ingin melihat kadar keimanan hambaNya. Jika lulus seseorang hamba terhdap ujian itu pasti Allah mengangkat derajatnya, memberikan rizki dan anugrah lain yang lebih besar.

Surah Al-Ankaboot, 2
أَحَسِبَ النَّاسُ أَن يُتْرَكُوا أَن يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ

Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?

3. Adzab /Siksa
Sedangkan adzab diberikan kepada orang-orang yang telah melampai batas kekafirannya, berbuat kerusakan di muka bumi, mendustakan Allah dan rasulNya. Sudah diberikan peringatan namun diindahkan peringatan itu malah berbuat kejahatan lebih besar lagi. Sebagaimana Adzab Allah bagi Fir’aun, kaum nabi Luth, nabi sholeh dll

Untuk memperjelas masalah diatas saya akan sampaikan dua tulisan dua poin pertama :
- Setiap masalah adalah tanda ada suatu yang salah
- Ibrah cerita nabi Ayub AS.

Setiap Masalah adalah Tanda Ada Suatu Yang Salah
Rumusnya secara umum ada di Qs. Ar-Rum (30): 41 dan Asy-Syura (42): 30.

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). [Qs. Ar-Rum (30): 41]

وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). [Qs. Asy-Syura (42): 30]

Sungguh beruntung bagi yang merasakan masalah lalu melihat kesalahannya dan terbimbing memperbaiki dirinya.

Karena hakikat terapi adalah bukanlah mendapat kesembuhan-nya tetapi jalan perubahan diri dari kesalahan menuju kebenaran - la'allahum yarji'uun (agar mereka kembali kepada kebenaran).
____

Khususnya terhadap anak, maka perbaikannya sangat dipengaruhi oleh perbaikan diri kita sebagai orang tuanya. Awali terapi untuk mereka dengan menerapi diri kita.

قَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي ۖ إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Ya Robb-ku, tunjukilah aku untuk:

- mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan
- agar aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai;
- berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada keturunanku.
- Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri. [Qs. Al-Ahqof (46):15]

Kisah Penuh Hikmah Nabi Ayyub As

Nabi Ayub as menggambarkan sosok manusia yang paling sabar, bahkan bisa dikatakan bahwa beliau berada di puncak kesabaran. Sering orang menisbatkan kesabaran kepada Nabi Ayub. Misalnya, dikatakan: seperti sabarnya Nabi Ayub. Jadi, Nabi Ayub menjadi simbol kesabaran dan cermin kesabaran atau teladan kesabaran pada setiap bahasa, pada setiap agama, dan pada setiap budaya. Allah SWT telah memujinya dalam kitab-Nya yang berbunyi:
"Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaih-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)." (QS. Shad: 44)

Yang dimaksud al-Aubah ialah kembali kepada Allah SWT. Nabi Ayub adalah seseorang yang selalu kembali kepada Allah SWT dengan zikir, syukur, dan sabar. Kesabarannya menyebabkan beliau memperoleh keselamatan dan rahasia pujian Allah SWT padanya.
awal cerita
Lalu, bagaimana hakikat sakitnya Nabi Ayub dan bagaimana kisahnya? Yang populer tentang cobaan Nabi Ayub dan kesabarannya adalah riwayat berikut: para malaikat di bumi berbicara sesama mereka tentang manusia dan sejauh mana ibadah mereka. Salah seorang di antara mereka berkata: "Tidak ada di muka bumi ini seorang yang lebih baik daripada Nabi Ayub. Beliau adalah orang mukmin yang paling sukses, orang mukmin yang paling agung keimanannya, yang paling banyak beribadah kepada Allah SWT dan bersyukur atas nikmat-nikmat-Nya dan selalu berdakwah di jalan-Nya." Setan mendengarkan apa yang dikatakan lalu ia merasa terganggu dengan hal itu. Kemudian ia pergi menuju ke Nabi Ayub dalam rangka berusaha menggodanya tetapi Nabi Ayub adalah seorang Nabi di mana hatinya dipenuhi dengan ketulusan dan cinta kepada Allah SWT sehingga setan tidak mungkin mendapatkan jalan untuk mengganggunya.

Ketika setan berputus asa dari mengganggu Nabi Ayub, ia berkata kepada Allah SWT: "Ya Rabbi, hamba-Mu Ayub sedang menyembah-Mu dan menyucikan-Mu namun, ia menyembah-Mu bukan karena cinta, tapi ia menyembah-Mu karena kepentingan-kepentingan tertentu. Ia menyembah-Mu sebagai balasan kepada-Mu karena Engkau telah memberinya harta dan anak dan Engkau telah memberinya kekayaan dan kemuliaan. Sebenarnya ia ingin menjaga hartanya, kekayaannya, dan anak-anaknya. Seakan-akan berbagai nikmat yang Engkau karuniakan padanya adalah rahasia dalam ibadahnya. Ia takut kalau-kalau apa yang dimilikinya akan binasa dan hancur. Oleh karena itu, ibadahnya dipenuhi dengan hasrat dan rasa takut. Jadi, di dalamnya bercampur antara rasa takut dan tamak, dan bukan ibadah yang murni karena cinta."

Riwayat tersebut mengatakan bahwa Allah SWT berkata kepada iblis: "Sesungguhnya Ayub adalah hamba yang mukmin dan sejati imannya. Ayub menjadi teladan dalam keimanan dan kesabaran. Aku membolehkanmu untuk mengujinya dalam hartanya. Lakukan apa saja yang engkau inginkan, kemudian lihatlah hasil dari apa yang engkau lakukan."

Ujian kehilangan semua harta bendanya
Akhirnya, setan pergi dan mendatangi tanah Nabi Ayub dan berbagai tanaman dan kenikmatan yang dimilikinya. Kemudian setan itu menghancurkan semuanya. Keadaan Nabi Ayub pun berubah dari puncak kekayaan ke puncak kefakiran. Kemudian setan menunggu apa tindakan Nabi Ayub. Nabi Ayub berkata: "Oh musibah dari Allah SWT. Aku harus mengembalikan kepada-Nya amanat yang ada di sisi kami di mana Dia saat ini mengambilnya. Allah SWT telah memberi kami nikmat selama beberapa masa. Maka segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat yang diberikannya, dan Dia mengambil dari kami pada hari ini nikmat-nikmat itu. Bagi-Nya pujian sebagai Pemberi dan Pengambil. Aku dalam keadaan ridha dengan keputusan Allah SWT. Dia-lah yang mendatangkan manfaat dan mudharat. Dia-lah yang ridha dan Dialah yang murka. Dia adalah Penguasa. Dia memberikan kerajaan kepada siapa yang di kehendaki-Nya, dan mencabut kerajaan dari siapa yang dikehendaki-Nya; Dia memuliakan siapa yang dikehendaki-Nya dan menghinakan siapa yang dikehendaki-Nya." Kemudian Nabi Ayub sujud dan Iblis tampak tercengang melihat pemandangan tersebut.

Ujian kehilangan semua Anak-anaknya
Lalu setan kembali kepada Allah SWT dan berkata: "Ya Allah, jika Ayub tidak menerima nikmat kecuali dengan mengatakan pujian, dan tidak mendapatkan musibah kecuali mendapatkan kesabaran maka hal itu sebagai bentuk usahanya karena ia mendapatkan anak. Ia mengharapkan dengan melalui mereka kekayaannya meningkat dan melalui mereka ia dapat menjalani kehidupan yang lebih mudah." Riwayat mengatakan bahwa Allah SWT membolehkan bagi setan untuk berbuat apa saja kepada anak-anak Ayub. Kemudian setan menggoncangkan rumah yang di situ anak-anaknya tinggal sehingga mereka semua terbunuh. Dalam keadaan demikian, Nabi Ayub berdialog kepada Tuhannya dan menyeru: "Allah memberi dan Allah mengambil. Maka bagi-Nya pujian saat Dia memberi dan mengambil, saat Dia murka dan ridha, saat Dia mendatangkan manfaat dan mudharat. Kemudian Ayub pun sujud dan iblis lagi-lagi tampak tercengang dan merasa malu."
Ujian Kehilangan kesehatannya
Iblis kembali menemui Allah SWT dan mengatakan bahwa Ayub dapat bersabar karena badannya sehat. Seandainya Engkau memberi kekuasaan kepadaku, ya Rabbi, untuk mengganggu badannya niscaya dia akan berhenti dari kesabarannya. Riwayat mengatakan bahwa Allah SWT menginzinkan setan untuk mengganggu tubuh Ayub. Dikatakan bahwa setan memukul tubuh Nabi Ayub dari kepalanya sampai kakinya sehingga Nabi Ayub sakit kulit di mana tubuhnya membusuk dan mengeluarkan nanah, bahkan keluarganya dan sahabat-sahabatnya meninggalkannya kecuali isterinya. Namun lagi-lagi Nabi Ayub tetap bersabar dan bersyukur kepada Allah SWT. Beliau memuji-Nya pada hari-hari kesehatannya dan ia tetap memuji Allah SWT saat mendapatkan ujian sakit. Dalam dua keadaan itu, Nabi Ayub tetap bersabar dan bersyukur kepada Allah SWT.

Ketabahan dan Doa Nabi
Melihat pemandangan itu, amarah setan semakin meningkat namun ia tidak mengetahui apa yang harus dilakukannya. Di sini setan mengumpulkan para penasihatnya dari pakar-pakar dan ia menceritakan tentang kisah Ayub dan meminta mereka mengeluarkan pendapat—setelah ia menyampaikan rasa putus asanya saat menggodanya atau mencoba menghilangkan sifat sabarnya dan syukurnya.

Salah seorang setan berkata: "Sungguh engkau telah mengeluarkan Adam bapak manusia dari surga, lalu darimana engkau mendatanginya? Oh, yang engkau maksud adalah Hawa?" Terbukalah di hadapan Iblis suatu ide yang baru. Lalu ia pergi ke istri Ayub dan memenuhi hatinya dengan rasa putus asa sehingga ia pergi ke Ayub dan berkata padanya: "Sampai kapan Allah SWT menyiksamu? Di mana harta, keluarga, teman dan kaum kerabat? Di mana masa jayamu dan kemuliaanmu dahulu?"

Mendengar perkataan isterinya itu, Nabi Ayub menjawab: "Sungguh engkau telah dikuasai oleh setan. Mengapa engkau menangisi kemuliaan yang telah berlalu dan anak yang telah mati?" Perempuan itu berkata: "Mengapa engkau tidak berdoa kepada Allah agar Dia menghilangkan cobaan darimu dan menyembuhkanmu serta menghilangkan kesedihannmu?" Nabi Ayub berkata: "Berapa lama kita merasakan kebahagiaan?" Istrinya menjawab: "Delapan tahun." Ayub berkata: "Berapa lama kita mendapat penderitaan?" Istrinya menjawab: "Tujuh tahun." Ayub berkata: "Aku malu jika aku meminta agar Allah SWT melepaskan penderitaanku ketika aku melihat masa kebahagiaanku. Sungguh imanmu tampak melemah dan keputusan Allah SWT membuat hatimu menjadi sempit. Seandainya aku sembuh dan kembali kepada kekuatanku, niscaya aku akan memukulmu dengan seratus kali pukulan dari tongkat. Sejak hari ini, aku tidak memakan dari makananmu dan dari minumanmu atau memerintahkanmu untuk melakukan suatu urusan. Maka pergilah kau dariku."

Akhirnya, isteri Nabi Ayub pergi sehingga Nabi Ayub tinggal sendirian dalam keadaan sabar menanggung penderitaanya. Penderitaan yang seandainya ditimpakan kepada gunung niscaya gunung tidak akan mampu menahannya. Kemudian Nabi Ayub berdoa kepada Allah SWT dalam keadaan penuh kasih sayang dan meminta belas kasih kepada-Nya. Beliau berdoa agar Allah SWT menyembuhkannya. Dan akhirnya, doanya dikabulkan oleh Allah SWT. Demikianlah riwayat yang populer berkenaan dengan penderitaan Nabi Ayub dan kesabarannya.

Allah SWT berfirman dalam AL Qur’an :
"Dan (ingatlah kisah) Ayub ketika ia menyeru Tuhannya: ('Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.' Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyahit yang ada padanya dan Kami kembalihan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah." (QS. al-Anbiya': 83-84)

"Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)." (QS. Shad: 44)

Kita telah memahami bahwa Nabi Ayub adalah hamba yang saleh dari hamba-hamba Allah SWT. Allah SWT menginginkan untuk mengujinya dalam hartanya, keluarganya, dan badannya. Hartanya hilang sehingga ia menjadi orang fakir setelah sebelumnya ia termasuk orang yang paling kaya. Kemudian ia ditinggalkan oleh istrinya dan keluarganya sehingga ia merasakan arti kesunyian dan kesendirian lalu ia ditimpa penyakit dalam tubuhnya dan ia merasa menderita karenanya, tetapi beliau tetap sabar menghadapi semua itu dan tetap bersyukur kepada Allah SWT.
Dari cerita ini bisa kita dapatkan Ilmu :
- Allah menguji nabi Ayub melalui syetan sehingga habis hartanya, keluarga dan kesehatnnya
- Allah mengizinkan syetan menggoda nabi ayub As apalagi manusia biasa
- Sakit fisik bukan tujuan syetan tapi perubahan nafs/jiwa kearah tidak taat ini tujuan utamanya
- Nabi Ayub lolos dalam ujian dan tetap menjadi hamba Allah yang sholeh dalam keadaan apapun
- Saat ijian lolos semua dikembalkan Allah, diampuni dosa-dosanya dan tambah tinggi drajatnya
- Dan Allah sanggup menyembuhkan siapapun dangan cara apapun saat hamba memohon pertolongan pada ALlah

Sunday, May 14, 2017

UMAT ISLAM TIDAK PEMAAF?

*UMAT ISLAM TIDAK PEMAAF...?*
_KH. Dr. Urwatul Wusqo. Lc,MA_*

Sebagian kaum muslimin pada saat ini ada yang bertanya, kenapa umat Islam tidak bersikap pemaaf pada saat sekarang ini sebagaimana dahulunya? Dahulu nabi dihina, dicaci, dilempar dengan batu namun beliau memaafkan orang-orang yang berlaku demikian kepada beliau, namun sekarang kita lihat umat Islam susah memaafkan orang yang salah.

Jawaban untuk pertanyaan tersebut: sikap pemaaf memang merupakan akhlaq Rasulullah saw, apapun yang ditujukan kepada beliau dari keburukan orang lain bahkan pelecehan sekalipun, beliau sikapi dengan penuh kemaafan. Diantara kisah luar biasa yang sampai kepada kita dari kemaafan Rasulullah saw adalah kisah dakwah ke Thaif. Rasulullah saw mengatakan kepada Aisyah bahwa apa yang beliau dapati di Thaif merupakan hal yang sangat berat beliau hadapi sebagaimana perang Uhud sampai-sampai malaikat jibril menawarkan agar malaikat gunung menimpakan gunung ke penduduk Thaif akibat perbuatan mereka kepada nabi namun Nabi Muhammad saw malah memaafkan mereka dan mendoakan kebaikan bagi mereka.

Namun apakah selalu seperti itu sikap nabi Muhammad saw? Dalam sirah kita akan dapati bahwa Rasulullah saw mengutus beberapa orang ke berbagai pimpinan negara untuk berdakwah kepada mereka. Diantara utusan tersebut ada yang diutus kepada Kisra Persia, akan tetapi ketika sang kisra membaca surat yang dikirim kepadanya maka sang kisra kemudian merobek-robek surat tersebut. Pertanyaan yang timbul dalam diri kita, apakah yang akan dilakukan oleh Rasulullah saw ketika mendapatkan berita perobekan tersebut? Kalaulah dipakai kaedah kemaafan maka kita akan dapati Rasulullah saw akan memaafkan kisra Persia karena hanya sebuah surat yang dirobek dan tidak ada seorang muslim yang dihina atau al-Quran yang dilecehkan.

Namun yang terjadi sebaliknya, Rasulullah saw sangat marah dengan berita tersebut dan beliau berdoa :
اَللَّهُمَّ مَزِّقْ مُلْكَهُ
Artinya : “ Ya Allah, hancurkanlah dan cerai beraikanlah kekuasaannya”.

Allah swt mengabulkan doa nabi tersebut, pada masa pemerintahan Umar bin Khattab semua wilayah yang pernah berada di bawah kekuasaan kisra Persia, tidak ada satupun yang tertinggal semua sudah lepas dari kekuasaan mereka.

Apakah yang membedakan antara dua kisah diatas? Jawabannya ada pada hadits Aisyah r.a :
وَاللَّهِ مَا انْتَقَمَ لِنَفْسِهِ فِي شَيْءٍ يُؤْتَى إِلَيْهِ قَطُّ، حَتَّى تُنْتَهَكَ حُرُمَاتُ اللَّهِ، فَيَنْتَقِمُ لِلَّهِ
Artinya : _*Demi Allah, Tidaklah Rasulullah saw membalas sesuatu yang ditujukan kepada dirinya* kecuali ketika kehormatan agama Allah SWT dilanggar maka beliau pun marah semata-mata karena Allah_ (HR al-Bukhari).

Bukalah lembaran sirah Rasul maka kita akan dapati kemaafan diberikan Rasul untuk sesuatu yang berkaitan dengan diri beliau, baik hinaan, celaan,lemparan batu dan lain sebagainya, akan tetapi ketika menyangkut kehormatan agama maka beliau mengajarkan kepada kita untuk menunjukkan kemarahan supaya tidak ada seorang pun yang mencoba bertidak semena-mena terhadap agama ini.

Kisah lain akan kita dapati pada kisah Yahudi bani Qainuqa, yang terkenal sebagai pandai emas. Suatu hari seorang muslimah datang ke pasar bani Qainuqa untuk membeli atau memperbaiki emasnya, namun sang penjual mengikat jilbab muslimah tersebut sehingga ketika ia berdiri maka nampaklah aurat bagian belakangnya. Seorang pemuda muslim yang lewat berusaha membantu sang muslimah akan tetapi ia dikeroyok oleh orang-orang Yahudi bani Qainuqa’ yang ada di pasar tersebut. Ketika sampai berita itu kepada Rasulullah saw maka apakah yang akan beliau lakukan? Kalaulah teori kemaafan yang dipakai, niscaya Rasul akan memaafkan yahudi bani Qainuqa dan mengadakan negosiasi dengan mereka. Akan tetapi ternyata yang beliau lakukan adalah sebaliknya, beliau perintahkan semua sahabat untuk mengepung perkampungan yahudi bani Qainuqa dengan pilihan: perang atau mereka keluar dari Madinah dalam keadaan terusir. Pengepungan itu terjadi selama 15 hari, lalu mereka memilih untuk keluar dari Madinah dalam keadaan terusir dan tidak boleh kembali lagi ke Madinah.

Cukuplah kisah-kisah diatas sebagai jawaban bagi kita, kenapa umat Islam tidak memaafkan pelecehan yang dilakukan terhadap al-Quran dan agama mereka, sebab nabi yang mengajarkan kita untuk memaafkan kesalahan orang lain maka beliau juga yang mengajarkan kepada kita untuk bersikap tegas kepada penista agama.

Kata kuncinya adalah: _*kalau pelecehan dan penghinaan itu kepada diri beliau maka beliau akan memaafkan sepenuh hati tanpa perlu diminta, akan tetapi kalauah pelecehan itu dalam masalah agama, maka beliau menunjukkan kemarahannya*._

Seakan-akan pesan kepada kita semua :
“kalaulah penghinaan itu kepada diri kita, maka seribu maaf akan kita berikan
Tapi kalaulah penghinaan itu kepada agama, maka seribu nyawa akan kami siapkan”...

*Penulis Adalah Ketua IKADI (Ikatan Da'i Indonesia) Sumatera Barat dan Dosen IAIN Imam Bonjol Padang, Alumnus S3 Doktor Univ. Islam Al Azhar, Cairo-Mesir.


*Share/Viralkan ke Umat Islam Lainnya, Syukron*

Monday, May 8, 2017

Ruqiyah Rumah/Kantor/Tempat Usaha



Keterangan:
Tutorial ini bisa dilakukan untuk meruqyah tempat, gedung, kantor, tempat usaha dll. Ruqyah ini ditujukan untuk memusnahkan sihir-sihir di rumah. Karakteristik terdapat sihir dirumah adalah rumah terasa panas, sering ribut dan banyak perselisihan.

Tehnik Ruqyah:

Lakukan Muqodimah Ruqyah

Ambil satu galon Air (bisa menggunakan galon atau air sebanyak 20liter) lalu bacakan Al Fatihah, 3Qul, Ayat Kursi, Al A’raf 117-122, Yunus 81-82 dan Thaha 69 dan tiupkan sebanyak 11x.

Minumkan 2 gelas, cipratkan dirumah 2 Gelas (Campur dengan satu ember Air), Mandikan 2 Gelas (Campurkan di bak mandi atau wadah).

Lakukan selama 11 hari, jika galon habis maka buat lagi dengan komposisi yang sama. Sebaiknya buat satu galon air husus.

Jangan heran jika tiba-tiba terdengar suara jeritan, melihat asap seperti ada sesuatu terbakar, mencium bau hangus, atau melihat mahluk-mahluk yang selalu mengejar-ngejar dialam mimpi (tikus, ular, cicak, semut dll) mati bergelimpangan. Itu salah satu tanda keberhasilan, Allah menunjukan sihirnya.

Tutorial dari Syaikh ben Halima ini, sudah dilakukan ratusan atau ribuan orang, dan tidak terhitung yang berhasil.

Sunday, April 16, 2017

MARI NYOBLOS

" MOHON DI RENUNGKAN DENGAN PEMIKIRAN YANG JERNIH DAN HATI YANG IKHLAS "
--------------------------------------------------------

Mari direnungi nasehat Ustadz Farid Ahmad Okbah, bukan untuk debat.

Silahkan Nyoblos
Oleh: Thalibul Ilmi

Kita sepakat bahwa demokrasi sulit untuk dijadikan wasilah berjuang.
Namun sesuatu yang sulit bukan berarti tidak mungkin.

Ayyuhal ikhwan, kita jangan jumud terhadap apa yang kita peroleh sebelumnya. Justru kita harus membuka mata, dan menyikapi waqi' dengan kaidah-kaidah yang ada.

Sekarang coba kita tanya? Permasalahan nyoblos itu masalah ijtihadi atau aqidah?

Apabila itu aqidah, beranikah kita mengatakan dia kafir? Bukankah dia berarti loyal kepada thagut demokrasi?

Ayyuhal ikhwan, ini masalah ijtihadi. Ini masuk ranah fiqih.

Bukankah masalah nawazil (kontemporer) seperti ini ditimbang dengan fiqih dan usulnya?

Dan ini pun masih masalah khilaf mu'tabar (yang dianggap).

Cobalah baca Majmu' Fatawa bab Jihad, kita akan terbelalak, ternyata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah memfatwakan boleh mengambil kekuasaan, dan berhujjah dengan Nabi Yusuf alaihis salam saat mengambil peranan di kerajaan musyrik di Mesir saat itu.

Kita pun juga akan terkejut, ternyata Syaikh Bin Baaz, Syaikh Ibnu Utsaimin, Syaikh al Albani, dan masih banyak Ulama kontemporer lainnya yang memfatwakan bolehnya nyoblos.

Mereka semua bukanlah Ulama yang buta waqi' sehingga asal-asalan mengeluarkan fatwa.

Biarlah ahli fiqih yang berbicara, jangan anda tiba-tiba menjadi mufti, lalu bisa mengatakan ini halal dan haram.

Siapa bilang jumlah golput sedikit?
Sepanjang adanya pemilu, hampir-hampir golput selalu menempati prosentase tertinggi.

Cobalah lihat kondisi kaum muslimin Solo, berapa ribu orang yang tidak mau nyoblos. Akhirnya walikota kafir memimpin, dan akhirnya menimbulkan banyak bencana.
Membolehkan khamr dijual di mana-mana, mendirikan gereja, membangun rumah sakit Kristen, dan masih banyak kekacauan lain.
Setelah itu kaum muslimin hanya bisa berteriak demo karena kepayahan menyikapi si Kafir itu.

Ahli fiqih Solo sudah bersusah payah mengingatkan, namun para aktivis acuh dan menutup mata dan telinga.
Lihatlah apa yang terjadi!
Bahkan bencana-bencana itu pun masih tetap berjalan hingga saat ini.

Bukankah kita sudah mendengar si Kristen bersuara; jangan takut kepada mereka yang suka meneriakan Khilafah, namun tidak mau ikut campur politik!
Yang paling ditakuti adalah mereka yang berusaha menjadikan politik sebagai alat untuk membantu kaum muslimin lainnya.

Mengapa nyoblos? Karena hanya itu yang kita bisa dalam ranah ini.

Lihatlah Ust Ahmad Heryawan (gubernur JABAR), berapa banyak beliau membantu kaum muslimin, bahkan saat aksi bela Islam.

Cobalah lihat DR. Zainul Majdi (Gubernur Bima), berapa banyak andilnya memajukan umat.

Lihatlah Bupati Padang, menteri sosial, menkominfo saat dipegang Ust Tifatul Sembiring, dan masih banyak lainnya.

Lalu lihatlah saat jabatan-jabatan itu dipangku oleh selain mereka.

Jadilah minimal seperti Semut Ibrahim, yang mungkin tak mampu memadamkan api, namun ia tidak diam.

Saya telah mendengar Syaikhuna wa Ustadzuna wa Waliduna, Syaikh Farid Okbah, "Kita tidak memiliki urusan jika yang maju antara muslim dan muslim. Namun jika muslim dan kafir, maka fatwa bisa berubah."

Saya juga langsung bertanya kepada beliau saat berkunjung ke kediaman beliau, "Ustadz, bagaimana dengan mereka yang anti nyoblos? Dan mengatakan itu Toghut?"
Beliau seraya menjawab, "Orang seperti itu kurang bergaul."

Mari kita berfikir kritis dan cerdas. Dan jangan hanya menelan mentah apa yang belum disepakati hukumnya.

Kemudian, apakah ketidakbolehan nyoblos itu termasuk ijma' yang tidak boleh diselisihi? Atau masih boleh khilaf?
Bukankah itu masalah aqidah menurut anda?

Dari sini, mari kita dukung apapun andil kaum muslimin, baik sisi politik, ekonomi, pendidikan, dan lainnya, sesuai dengan apa yang kita mampu.

Tidak layak kita berkomentar, sedangkan kita pun tak bergerak sebagaimana mereka bergerak.

Ustadz Farid Ahmad Okbah yayasan Al Islam di kampung sawah, pengisi radio Dakta Bekasi, termasuk aktifis "Salafy Jihady" yang terlibat dalam GNPF MUI, seperti hal nya ustadz Zaitun Rasmin.

--------------------📡📡📡--------------------

#mohon Viralkan artikel diatas 👆🏻 ke sesama muslim lainnya

#Salam Ukhuwah Islamiyah
"ALLAHU AKBAR" ✊🏻✊🏻✊🏻

Monday, March 27, 2017

Sejarah Awal Mula Sihir Dan Hukumnya Menurut Islam


    بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم
 
1. Pengertian Sihir Secara Bahasa

1.    Kata sihir dalam bahasa Arab terambil dari kata sahara ( سَحَرَ), yaitu akhir waktu malam dan awal terbitnya fajar. Karena pada saat itu bercampur antara gelap dan terang, sehingga sesuatu menjadi tidak jelas atau tidak sepenuhnya jelas.
2.    Arti lain dari sihir adalah, “Segala sesuatu yang halus dan lembut.” Maksudnya segala hal yang tersembunyi, samar dan tidak terlihat asal usulnya, sehingga menipu pandangan sehingga seakan akan melihat sesuatu, padahal sebenarnya sesuatu itu tidak ada.
3.    Dari kata sihir kita mengenal istilah "sahur" yang artinya waktu pertemuan antara akhir malam dan menjelang fajar yang keadaannya masih remang-remang.
4.    Secara bahasa sihir juga berarti penjelasan yang menarik sebagaimana disebutkan dalam hadits: “Sesungguhnya sebagian dari penjelasan itu sihir.” Penjelasan yang baik dikatakan sihir karena bisa mempengaruhi dan menarik hati para pendengar.
5.    Juga istilah sihir bermakna penipuan, ketika Allah SWT. menyebutkan ayat berikut: “Mereka berkata bahwa kamu adalah orang-orang yang menipu.”
6.    Al-Azhari mengatakan bahwa asalnya sihir itu adalah: “Mengubah sesuatu dari hakikat wujudnya menjadi wujud yang lain.” Sehingga dengan sihir itu seseorang menyangka bahwa apa yang dilihatnya itu benar padahal sebenarnya tidak.


2. Pengertin Sihir secara Istilah

Adapun secara istilah, para ulama berbeda-beda dalam mendefinisikan isitlah sihir.
1.    Al-Azhari mendefinisikan sihir sebagai, “Perbuatan yang dilakukan dengan mendekatkan diri kepada setan dan meminta bantuan dengannya.”
2.    Al-Baidhawi mendefinisikan sihir sebagai, “Hal-hal yang untuk mendapatkannya dibutuhkan penyembahan kepada setan, dimana manusia tidak sanggup melakukannya.
3.    Menurut Imam Al-Qurtubi, asal makna sihir adalah mengelabui pandangan dengan cara menipu, seperti seseorang yang melihat fatamorgana dari kejauhan dan ia mengiranya seolah-olah itu adalah air.
4.    Sedangkan Imam Al-Kurmani menyebutkan bahwa sihir adalah perkara atau hal yang menyalahi adat kebiasaan dan bersumber dari jiwa yang jahat tetapi tidak mustahil untuk dikalahkan.


Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa:
•    Sihir tidak terbatas hanya kepada hal-hal yang bentuknya tipuan belaka dan hayalan seperti yang dilakukan oleh tukang sulap dengan segala trik-triknya seperti disebutkan dalam firman Allah: Berkata Musa: `Silahkan kamu sekalian melemparkan`. Maka tiba-tiba tali-tali dan tongkat-tongkat mereka, terbayang kepada Musa seakan-akan ia merayap cepat lantaran sihir mereka`(QS. Thaha: 66). Dalam ayat tersebut disebutkan kata-kata terbayang dan kata seakan-akan yang berarti bukanlah hal yang sebenarnya. Memang keterbayangan itu mempengaruhi jiwa manusia dan pada ahirnya dapat memberikan dampak yang buruk bagi manusia itu sendiri.

•    Bentuk sihir lainnya yang dapat difahami dari pengertian sihir di atas adalah sihir yang bersumber dari jiwa yang jahat sehingga seorang tukang sihir mampu memberi pengaruh dengan sihirnya itu kepada alam materi dengan cara mendekatkan diri dan meminta bantuan kepada setan seperti dengan menyuguhkan sesaji dan melakukan penyembelihan untuk mereka atau dengan berbicara kepada roh -roh jahat. Sihir dalam bentuk inilah yang mempunyai kaitan erat dengan setan. Al-Qur`an menjelaskan bahwa sihir diajarkan oleh setan kepada manusia dalam rangka mencapai tujuan-tujuannya. "Hanya setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan sihir), mereka mengerjakan sihir kepada manusia…`" (QS. Al-Baqarah: 102).


3. Sejarah Asal Mula Sihir
1.    Di dalam Al Quran disebutkan kisah Harut dan Marut di negeri Babil: “Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), Padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan lah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya Kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”. Maka mereka mempelajari dari kedua Malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mudharat dengan sihirnya kepada seorangpun, kecuali dengan izin Allah. dan mereka mempelajari sesuatu yang tidak memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, Sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa Barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, Tiadalah baginya Keuntungan di akhirat, dan Amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan sihir, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 102).

2.    Syaikh Athiyah Saqar menyebutkan bahwa di beberapa buku tafsir disebutkan kedua malaikat itu telah diturunkan ke bumi sebagai fitnah, sehingga Allah Subhanahu wa Ta’ala mengadzab mereka berdua dengan menggantung kedua kaki mereka. Perkataan para mufassir ini bukanlah hujjah (dalil) dalam hal ini, hal itu berasal dari warisan masyarakat Babilonia dan penjelasan orang-orang Yahudi serta kitab-kitab Nasrani.

3.    Dan perkataan mereka yang paling dekat tentang kedua malaikat tersebut adalah bahwa masyarakat saat itu mendapatkan fitnah dengan para tukang sihir sehingga mereka mengangkat para tukang sihir itu sampai ke derajat para nabi. Kemudian Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan dua malaikat untuk mengajarkan kepada manusia sihir agar mereka bisa membedakan antara sihir dengan kenabian serta memperingatkan mereka tentang fitnah terhadapnya. Atau—ada juga yang mengatakan—bahwa mereka berdua adalah dua orang yang memiliki ilmu dan akhlak mulia sehingga menjadi fitnah di masyarakat dan mereka memberikan kepada kedua orang itu nama dua malaikat. Hal ini dari aspek penyerupaan dan gaya bahasa yang sudah difahami sejak dahulu sebagaimana saat ini nama Malaak digunakan untuk seorang yang istimewa.


4.    Di dalam cerita-cerita kuno masyarakat Babilonia terdapat dua orang yang memiliki nama mirip yaitu Harut dan Marut. Masyarakat saat itu begitu kagum dengan mereka berdua sehingga memberikan kepada keduanya nama dua malaikat. Bahkan kekaguman mereka terhadap keduanya pun bertambah sehingga meyakini bahwa mereka berdua adalah Tuhan.

5.    Kemudian orang-orang Yahudi mempelajari peninggalan dari kedua orang itu berupa hikmah dan sihir yang menjadikan mereka lebih disibukkan olehnya daripada Kitab Allah dan mereka pun membuang Kitab Allah itu dibelakang punggung mereka.


6.    Sayyid Quthb dalam Fi Zhilal Al Quran mengatakan bahwa terdapat kisah tentang keduanya yang sudah diketahui dimana orang-orang Yahudi atau para setan telah menganggap bahwa mereka berdua (Harut dan Marut) mengetahui tentang sihir dan mengajarkannya kepada manusia dan kedua malaikat itu menganggap bahwa sihir itu diturunkan kepada mereka berdua! Kemudian Al Qur’an membantah kebohongan ini, kebohongan yang menyatakan bahwa sihir diturunkan kepada kedua malaikat itu.. Selanjutnya Allah swt menjelaskan hal yang sebenarnya, bahwa kedua malaikat itu hanyalah fitnah dan menjadi cobaan bagi manusia untuk sebuah hikmah yang ghaib. Kedua malaikat itu mengatakan kepada setiap orang yang mendatangi dan meminta mereka berdua untuk mengajarinya sihir, “Sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir.”

7.    Sekali lagi kita dapati Al Qur’an yang menyatakan bahwa mempelajari dan menggunakan sihir adalah suatu kekufuran. Hal ini disebutkan melalui lisan dua malaikat, yaitu Harut dan Marut. Dan ada sebagian manusia yang memaksa untuk belajar sihir dari kedua malaikat itu walaupun telah diingatkan dan diberitahu. Maka pada saat itu terjadilah fitnah pada sebagian orang-orang yang yang terkena fitnah: “Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang dengan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya.”


8.    Dalam Tafsir Ath Thabari disebutkan: Sesungguhnya Allah telah memberikatahukan kepada hamba-Nya mengenai segala hal yang Ia perintahkan dan segala hal yang Ia larang. Sihir termasuk suatu pekerjaan yang terlarang bagi para hamba-Nya. Karena itu bukan hal yang ganjil jika Allah mengajarkan pada dua malaikat- Harut dan Marut- ilmu sihir, dan mereka mengajarkannya kembali kepada manusia. Hal itu dimaksudkan sebagai ujian bagi hamba-hamba-Nya, agar bisa diketahui siapa orang yang beriman dan siapa yang kufur. Orang yang beriman adalah orang yang tidak belajar sihir dari kedua malaikat itu, sedangakan orang yang kfur adalah orang yang mempelajari sihir dan mempraktekkannya, untuk itu mereka mendapat penghinaan dan celaan dari Allah Subhanahu wa Ta’aala.

4. Jenis-Jenis Sihir atau Santet
Dalam Al Qaul Al Mufid disebutkan bahwa keharaman melakukan sihir terdiri dari dua perincian:
1.    Sihir yang termasuk perbuatan syirik, jika menggunakan perantara para syaithan (jin-jin kafir), di mana para tukang sihir tersebut beribadah dan mendekatkan diri kepada para syaithan supaya bisa menguasai orang yang akan disihir.
2.    Sihir yang termasuk perbuatan permusuhan dan kefasikan, jika tukang sihir hanya sebatas menggunakan perantara obat-obatan (ramuan) dan sejenisnya.

5. Keharaman Melakukan Sihir atau Santet
•    Di antara ancaman-ancaman Allah ‘azza wa jalla di dalam Al Qur’an adalah firman-Nya (artinya):“…dan sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tidaklah ada keuntungan baginya di akhirat.” (Al Baqarah : 102). Ibnu Abbas r.a. berkata ketika menafsirkan ayat tersebut ( مِنْ خَلاَقٍ yaitu مِنْ نَصِيْبٍ ) “Tidak ada baginya bagian di akhirat.” Al Hasan rahimahullah berkata: ( فَلَيْسَ لَهُ دِيْنٌ ): “Tidak ada agama baginya.”
•    Dalam riwayat Al Bukhari  dan Muslim dari sahabat Abu Hurairah, beliau saw. bersabda Jauhilah tujuh perkara yang membinasakan, para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apa tujuh perkara tersebut?. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa Sallam menjawab: “Berbuat syirik kepada Allah ‘azza wa jalla, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan untuk dibunuh kecuali dengan hak (benar), makan riba, makan harta anak yatim, lari dari pertempuran dan menuduh zina wanita mukminah yang terhormat serta menjaga kehormatan.”
•    Dari Imran bin Hushain berkata bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: “Bukan dari golongan kami orang yang menentukan nasib sial berdasarkan tanda-tanda benda, burung dan lain-lain, atau bertanya kepada dukun dan yang mendukuninya, atau yang menyihir dan yang meminta sihir untuknya, dan siapa saja yang membuat buhulan dan barangsiapa yang mendatangi dukun dan membenarkan apa yang ia katakan, maka sesungguhnya ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad.”
•    “Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal lalu menanyakan sesuatu, maka tidak diterima shalatnya selama empat puluh malam.”
•    Dari Ibnu Abbas bahwasanya Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa mempelajari sebagian dari ilmu nujum, sesungguhnya dia telah mempelajari sebagian ilmu sihir.”“Semakin bertambah ilmu nujum yang dia pelajari semakin bertambah pula sihir yang dia pelajari.”
•    Dari Abu Hurairah bahwasanya Nabi ssaw. bersabda: “Barangsiapa yang membuat satu buhulan, lalu meniup padanya, maka dia telah melakukan sihir ,dan barangsiapa yang melakukan sihir maka dia telah berbuat syirik dan barangsiapa yang menggantungkan diri pada sesuatu benda (jimat), maka dirinya dijadikan oleh Allah bersandar kepada benda itu.” (HR. Al-Nasa`i).

6. Status Pelaku Sihir dan Santet
Para ulama berbeda pendapat tentang tukang sihir.
1.    Kafir. Di antara mereka ada yang mengatakan bahwa tukang sihir itu kafir, dan di antara yang berpendapat demikian adalah Al Imam Malik, Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad bin Hanbal rahimahumullah.
2.    Tidak kafir. Imam Ahmad berkata kepada para muridnya:“Kecuali sihirnya dengan obat-obatan, asap dupa dan menyiram sesuatu yang bisa memberikan mudharat, maka tidaklah kafir.”
3.    Menjadi kafir. Mazhab Al-Malikiyah menyebutkan bahwa seorang penyihir yang beragama Islam akan menjadi kafir, kalau dalam melakukan sihir itu dibarengi dengan hal-hal yang membawanya kepada rusaknya keislamannya. Atau misalnya bila pengaruh sihirnya itu membuat pasangan suami istri menjadi bercerai.
4.    Yang mengkafirkan. Ibnu Al-Arabi menambahkan bahwa termasuk sihir yang mengkafirkan seseorang adalah sihir pelet, yaitu sihir yang bisa membuat seorang laki-laki tertarik kepada perempuan. Sihir ini disebut juga tuwalah (التُوَلَة ).
5.    Berdosa besar. Sedangkan mazhab Asy-Syafi’iyah dan juga pendapat Ibnu Al-Humam dari kalangan Al-Hanafiyah menyebutkan bahwa seorang muslim yang mengamalkan sihir itu tidak kafir, namun dia berdosa besar. Namun mazhab ini menyebutkan bahwa seorang yang melakukan sihir bisa saja menjadi kafir, manakala mereka melakukan salah satu dari tiga hal berikut:1. Mengerjakan perbuatan kufur bersama sihir; 2. Meyakini bahwa sihir itu boleh atau menghalalkan sihir; 3. Meyakini mampu menundukkan setan.

7. Hukuman bagi Pelaku Sihir
Para pakar keislaman hususnya yang datang dari kelompok ahli Tafsir mereka berbeda pendapat mengenai hukum sihir baik yang berkaitan dengan si pelaku atau tukang sihir itu sendiri, adapun yang berkaitan dengan bagaimana hukum mempelajari dan mengamalkannya diantaranya adalah:
1.    Harus dibunuh. Imam Malik Rahimahullah berkata: Tukang sihir yang mengerjakan sihir adalah seperti orang yang disebutkan oleh Allah di dalam firman-Nya. “Demi sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (Kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat". (QS. Al-Baqarah 102). Maka saya berpendapat harus dibunuh apabila dia sendiri mengerjakannya.

2.    Dibunuh. Imam Malik berpendapat bahwa seorang muslim apabila menyihir sendiri dengan suatu ucapan yang berwujud kekafiran maka ia dibunuh, tidak diminta taubatnya, dan taubatnya tidak diterima karena itu adalah perkara yang dilakukannya dengan senang hati seperti orang zindiq dan berzina. Juga karena Allah menamakan sihir dengan kekafiran di dalam firman-Nya: “Sedang keduanya tidak mengajarkan sesuatu kepada seseorang pun sebelum mengatakan Sesungguhnya kami hanya cobaan bagimu, sebab itu janganlah kamu kafir” (QS. Al-Baqarah: 102).


3.    Hukumannya dibunuh. Al-Hafizh Ibnu Katsir  berkata: Telah berdalil dengan firman Allah: Sekiranya mereka beriman dan bertakwa`, orang yang berpendapat mengkafirkan tukang sihir, sebagaimana riwayat dari Imam Ahmad bin Hanbal dan sekelompok dari ulama salaf. Dikatakan bahwa dia tidak kafir, tetapi hukumannya dibunuh, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Syafi`i dan Imam Ahmad keduanya berkata; Telah menceritakan kepada Sofyan Ibnu Uyainah dari Amr bin Dinar bahwa ia mendengar Bajlah bin Abdah berkata:`Umar bin Khattab memutuskan agar setiap tukang sihir lelaki ataupun wanita agar dibunuh. Ia (Bajlah) berkata, kemudian kami membunuh tiga tukang sihir`. Ia (Ibnu Katsir) berkata: Imam Bukhari telah meriwayatkan dalam kitab sahihnya.  bahwa Hafsah Ummul Mu`minin pernah disihir oleh wanita pembantunya, lalu beliau memerintahkan agar wanita itu dibunuh. Imam Ahmad berkata; Dalam riwayat shahih dari tiga orang sahabat Nabi saw disebutkan bahwa mereka pernah membunuh tukang sihir.

4.    Imam Syafi`i berkata: Tukang sihir tidak dibunuh kecuali jika dia mengakui bahwa dia membunuh dengan sihirnya.

TRANSFORMASI SIHIR TRADISIONAL KE SIHIR MODERN
Saudaraku percaya tidak percaya kita saat ini hidup di zaman yang penuh dengan sihir, lho kok bisa? Bukankah sihir adalah sarana syetan untuk mengelabuhi pandangan mata manusia sehingga tertutup dari kebenaran yang hakiki, tertutup dari hidayah Allah, tertutup dari agama Islam. Begitu banyak generasi saat ini yang tersihir dengan berbagai fasilitas dan hiburan modern baik itu berbentuk tontonan, konser,  film, music, game, baik secara live maupun didunia maya (digital) yang ujung dari itu mereka lupa pada Agama, mereka semakin jauh dari Allah naudzubillah. Tontonan yang menjadi kesenangan dan diidolakan banyak yang bersifat khayalan tidak bisa dijadikan tuntunan, banyak yang lebih hafal, lebih kenal tokoh kartun dari pada took pahlawan Islam. Banyak yang mengidolakan artis/penyanyi yang cantik dan tampan melupakan kecantikan dan ketampanan yang  sesungguhnya
Apakah hal itu kebetulan??? Atau apakah itu ulah dari syetan???
Dengan membaca tulisan ini smg hati dan fikiran kita terbuka ternyata sihir sbg ajaran syetan telah banyak menguasai sisi dunia dng dibawa oleh tentara-tentara syetan dan pengikutnya dari golongan jin dan  manusia. Golongan inilah yang telah  membuat kerusakan dimuka bumi, dengan menjerumuskan pada peperangan-peperangan, konspirasi-konspirasi, tatanan – tatanan dunia baru.  Dan tujuan mereka sama dengan penyihir zaman dulu mengelabuhi pandangan manusia agar jauh dari agama dan menghancurkan tatanan kehidupaan manusia.  Dan  issu yang mereka hembuskan bisa kolonialisme, liberalism, komunisme, terorisme, globalisasi, tatanan dunia baru dll. Wallohhu’alam

SIHIR DARI ZAMAN KE ZAMAN
SIHIR DARI MESIR KUNO ZAMAN NABI MUSA

Semasa Musa masih hidup, bani Israil telah mulai membuat tiruan dari berhala-berhala yang mereka lihat di Mesir dan menyembahnya. Setelah Musa wafat, makin sedikit yang menghalangi mereka dari penyelewengan lebih jauh ke kedurhakaan. Tentu saja, hal ini tidak terjadi pada semua orang Yahudi, tetapi sebagian mereka memang mengadopsi paganisme bangsa Mesir. Tentu saja, mereka meneruskan doktrin-doktrin kependetaan Mesir (para ahli sihir Fir'aun), yang menjadi pondasi bagi kepercayaan kaum itu, dan merusak keimanan mereka sendiri dengan memasukkan doktrin-doktrin ini ke dalamnya.

Doktrin yang dimasukkan ke dalam agama Yahudi dari Mesir Kuno adalah Kabbalah. Seperti sistem dari para pendeta Mesir, Kabbalah merupakan sistem esoterik, dan berlandaskan pada praktik sihir. Yang menarik, Kabbalah memberikan penuturan yang sangat berbeda tentang penciptaan daripada yang ditemukan di dalam Taurat, yakni penceritaan materialis, yang berdasarkan kepada gagasan Mesir Kuno tentang keberadaan kekal dari materi.

Dengan mengadopsi doktrin-doktrin materialis dan esoterik dari bangsa Mesir Kuno yang berlandaskan ilmu si-hir ini, bangsa Yahudi mengabaikan larangan Taurat tentang hal itu. Mereka mengambil ritual sihir dari bangsa pagan lain dan seterusnya, Kabbalah menjadi doktrin mistis di dalam agama Yahudi, tetapi bertentangan dengan Taurat. Di dalam buku berjudul Secret Societies and Subversive Movements, pe-nulis Inggris Nesta H. Webster menyatakan:

Seperti kita ketahui, Ilmu sihir telah dipraktikkan oleh bangsa Kanaan sebelum pendudukan Palestina oleh bani Israel; Mesir, India, dan Yunani juga memiliki tukang tenung dan peramal. Walaupun di dalam Hukum-Hukum Musa terkandung pelarangan atas ilmu sihir, bangsa Yahudi, dengan mengesampingkan peringatan ini, tertular dan mencampurkan tradi-si suci yang mereka warisi dengan pemikiran-pemikiran yang seba-gian dipinjam dari bangsa lain dan sebagian karangan mereka sen-diri. Secara bersamaan, sisi spekulatif dari Kabbalah Yahudi memin-jam dari filsafat Persia Magi, Neo-Platonis, dan Neo-Phytagorean. Ma-ka, terdapat justifikasi bagi pendapat kelompok anti-Kabbalah bahwa apa yang kita kenal sebagai Kabbalah saat ini tidaklah murni asli dari Yahudi.25

SIHIR PADA NABI SULAIMAN AS DALAM AL QUR’AN
Ada ayat di dalam Al Quran yang merujuk kepada topik ini. Allah berfirman bahwa bani Israil mempelajari ritual persihiran setan dari sumber-sumber di luar agama mereka sendiri.
“Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-syaitan pada masa kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan sihir), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan sihir), hanya syaitan-syaitan itulah yang kafir (mengerjakan sihir). Mereka mengajarkan sihir kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri Babil yaitu Harut dan Marut, sedang keduanya tidak mengajarkan (sesuatu) kepada seorangpun sebelum mengatakan: "Sesungguh-nya kami hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir".
Maka mereka mempelajari dari kedua malaikat itu apa yang de-ngan sihir itu, mereka dapat menceraikan antara seorang (suami) dengan isterinya. Dan mereka itu (ahli sihir) tidak memberi mu-dharat dengan sihirnya kepada seorang pun kecuali dengan izin Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudharat kepadanya dan tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya me-reka telah meyakini bahwa barangsiapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat, dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual dirinya dengan si-hir, kalau mereka mengetahui.” (QS. Al Baqarah, 2: 102)

Ayat ini memperlihatkan bahwa kalangan tertentu bangsa Yahudi, walau mengetahui bahwa akan celaka di hari akhirat, mempelajari dan mengambil praktik-praktik sihir. Dengan demikian, mereka menyim-pang dari hukum yang telah diturunkan Allah kepada mereka. Karena telah menjual jiwa mereka sendiri, terperosoklah mereka ke dalam paganisme (doktrin-doktrin sihir). “Mereka telah menjual diri” untuk sesuatu yang jahat, dengan kata lain, mening-galkan keimanan mereka.

Fakta-fakta yang diungkapkan dalam ayat ini menun-jukkan sifat utama dari sebuah konflik penting dalam se-jarah Yahudi. Pertarungan ini, pada satu sisi, adalah antara nabi-nabi yang dikirimkan Allah kepada bangsa Yahudi dan golongan Yahudi yang beriman yang menaati mereka, dan pada sisi lain, golongan Yahudi yang durhaka yang meng-ingkari perintah-perintah Allah, meniru-niru budaya pagan dari kaum di sekitar mereka, dan mengikuti praktik-praktik budaya tersebut, bukannya hukum Allah.

RAHASIA SIHIR Dari Para Ksatria Templar Ke Kaum Mason/Freemason
Tatkala kita menyebutkan tentang para Ksatria Templar , kita mencatat bahwa ada ordo pejuang salib (Ksatria Templar ) yang aneh ini dipengaruhi oleh sebuah "rahasia" yang ditemukan di Yerusalem, yang membuat mereka meninggalkan agama Kristen dan mulai memraktikkan ritus-ritus sihir. Kita sebutkan bahwa banyak peneliti telah mencapai pendapat bahwa rahasia ini berhubungan dengan Kabbalah. Misalnya, dalam bukunya Histoire de la Magie (Sejarah Ilmu Sihir), penulis Prancis, Eliphas Levi, memberikan bukti terperinci bahwa para Templar dibaiat ke dalam doktrin-doktrin misterius Kabbalah, yakni, mereka secara rahasia dilatih di dalam doktrin ini.29 Begitulah, sebuah doktrin yang berakar di Mesir Kuno diteruskan kepada para Templar melalui Kabbalah.

Ketika para Templar mengadopsi doktrin Kabbalis-Mesir kuno ini, sudah tentu mereka bertentangan dengan kekuasaan Kristen yang men-dominasi Eropa. Pertentangan serupa juga terjadi antara me-reka dengan kekuatan bangsa Yahudi lainnya. Setelah para Templar ditangkap oleh perin-tah bersama raja Pran-cis dan Paus di tahun 1307, ordo ini bergerak di bawah tanah, namun pengaruhnya tetap bertahan, dan dengan cara yang lebih radikal dan mantap. Seperti disebutkan sebelumnya, sejumlah besar ksatria Templar melarikan diri dan meminta perlindungan kepada raja Skotlandia, satu-satunya kerajaan Eropa pada saat itu yang tidak mengakui otoritas Paus. Di Skotlandia, mereka menyusup ke dalam gilda para tukang batu, dan perlahan mengambil alih. Gilda-gilda tersebut mengadopsi tradisi-tra-disi ksatria Templar, dan dengan demikian, benih Masonik ditanam di Skotlandia. Sampai hari ini, garis utama Masonry masih merupakan “Ritus Skot yang Kuno dan Diakui”.

Sebagaimana telah dibahas secara rinci di dalam buku Ordo Masonik Baru, jejak para Templar dapat dideteksi sejak awal abad keempat belas dan sekelompok bangsa Yahudi berhubungan dengan mereka pada berbagai babak sejarah Eropa. Tanpa membahas detailnya, inilah sebagian heading yang mengkaji topik ini:
•    Di Provence, Prancis, pernah terdapat sebuah tempat persembunyian penting para Templar. Selama masa pena-hanan, sangat banyak yang bersembunyi di sini. Ciri-ciri penting lain daerah ini adalah sebagai pusat Kabbalisme pa-ling terkenal di Eropa. Di Provence tradisi lisan Kabbalah dibukukan.
•    Pemberontakan Petani di Inggris pada tahun 1381, me-nurut para ahli sejarah, dikipas-kipasi oleh sebuah organi-sasi rahasia. Para pakar yang mengkaji sejarah Masonry se-pakat bahwa organisasi rahasia ini adalah para Templar. Pemberontakan ini lebih dari sekadar pemberontakan sipil, tetapi merupakan penyerangan terencana terhadap Gereja Katolik.31
•    Setengah abad setelah pemberontakan ini, seorang pastor di Bohemia bernama John Huss memulai pemberontakan melawan Gereja Katolik. Lagi, di balik pemberontakan ini berdiri para Templar. Lebih-lebih lagi, Huss sangat tertarik dengan Kabbalah. Avigdor Ben Isaac Kara adalah salah satu nama terpenting yang berpengaruh dalam perkembangan doktrinnya. Kara adalah seorang rabbi dari komunitas Yahudi di Praha dan seorang pengikut Kabbalah.32

Contoh-contoh seperti ini menunjukkan bahwa persekutuan antara para Templar dan pengikut Kabbalah diarahkan kepada suatu peru-bahan tatanan sosial Eropa. Perubahan ini melibatkan perubahan di dalam budaya Kristen yang mendasar di Eropa, dan penggantiannya dengan sebuah budaya berdasarkan doktrin-doktrin pagan, seperti Kabbalah. Dan, setelah perubahan budaya ini, berbagai perubahan po-litik akan mengikuti. Revolusi Prancis dan Italia, misalnya….

Kekuatan ini berusaha memaksa Eropa menerima doktrin yang telah diestafetkan sejak Mesir Kuno me-lalui Kabbalah. Sebagaimana telah ditunjukkan sebelumnya, pada basis dari doktrin ini terdapat dua konsep penting: humanisme dan mate-rialisme. Dari paham ini Freemasonry menguasai dunia, dengan semua medianya baik cetak, televise, internet dll dan dengan berbagai acaranya didalamnya dan dengan berbagai disiplin ilmunya

Freemasonry, organisasi Yahudi yang  telah didirikan sejak lebih kurang tahun 900 SM, memiliki sepuluh program internasional. Program ini dalam istilah Freemasonry dinamakan Harar atau Satanim, berlambangkan gurita berkaki sepuluh ular berbisa berkepala sepuluh, dan hantu penerkam berkuku baja.

10 program/tujuan gerakan  Fremason silakan klik  
https://mazdaonly.wordpress.com/2010/04/14/72/

Anda dapat membaca buku Harun Yahya Ancaman Global Freemasonry secara online, berbagi pada jaringan sosial seperti Facebook dan Twitter, download di komputer Anda

Thursday, March 16, 2017

RUQYAH MANDIRI

Jika untuk ruqyah mandiri atau minimal keluarga siapapun anda inshaAllah bisa melakukan, ikuti tahapan kemarin, diagnose diri, cari kesalahannya dimana, mulai memberisihkan diri, banyak istigfar, baca sholawat dan baca ayat ruqyah.

Ustadz tidak hafal ayat-ayatnya. Gmn? Bisa membacakn dan minimal bacakan 6 surat/ayat ini
1. Al fatihah
2. Ayat Kursi
3. Al Kafirrun ( Qul ya ayuhal kaafiruun)
4. Al Ikhlas ( Qul huwallohu ahad )
5. AL Falaq  ( Qul audzu birobbil Falaq )
6. An NAs ( Qul Audzu birobbinnas )

Coba praktekan Ruqyah sederhana diatas
Lebih baik sehabis sholat, dalam keadaan suci buka kedua tangan anda bacakan 6 ayat diatas dengan pelan dan seksama, seesai baca hembuskan dikedua tangan anda lalu usap ke seluruh tubuh anda secara merata yang bisa dijangkkau pertama niatkan membentengi diri anda. Selesai diusapkan ulangi lagi buka kedua tangan anda didepan mulut dan bacakan 6 ayat/surat diatas dgn ikhlas, pelan selesai hembuskan ke tangan anda lalu usap ke seluruh tubuh yang kedua ini niatkan untuk membakar gangguan dalam tubuh anda, gosokan pada area yang terasa panas, sakit, ngilu dll ketiga ulangi bacaan tadi dan hembuskan lalu usap ke tubuh dengan niatan mengeluarkan gangguan dari dalam tubuh. Jika terasa diperut gosok dan seakan menarik mengeluarkan dari perut ke arah mulut, jika terasa di kaki atau tangan usap dan niatkan mengeluarkan melalui jari tangan atau kaki.

Muqoddimah Ruqyah diatas bisa dtambah ayat-ayat lain dengan spefisikasi tertentu sesuai kebutuhan seperti diatasnya tadi.
Coba praktekan dan apa yang anda rasakan???

saat terasa lakukan lanjutannya

Ruqiyah mandiri
Mengambil penyakit

Tehnik ini adalah bagian dari Ruqyah Aktif sebagai ikhtiar untuk mencabut, menarik atau mengeluarkan jin dan pengaruh sihirnya dalam tubuh kita sendiri dengan menggunakan 5 jari yang telah dibacakan Ayat Ruqyah. Tehnik ini dilakukan jika jin itu telah diketahui lokasinya dalam tubuh (cara mengetahuinya adalah dengan merasakan pusat sakit yang konstant disuatu tempat). Biasanya ada dititik tertentu dalam tubuh yang sring kedutan, pegal, kaku atau sakit tanpa sebab; semisal di Paha Kanan, Kepala, Leher, Tenggorokan atau titik lain.

Caranya:

Lakukan muqodimah ruqyah seperti biasa.

Bacakan surah yasiin ayat 9 dengan niat untuk menguncinya. Bacakan ditelunjuk dan lingkari daerah sakit agar jin itu tidak pindah-pindah ke tempat lain.

Bacakan Surah Al Anfal 17 dan Al Mukminun 115 di ujung jari-jari dan tiupkan, supaya terkondisi kerucutkan lima jari tangan kanan dan dekatkan ke mulut.

Cengkram lokasi yang sakit dan cabut sambil baca "Bismillahi Allahuakbar!“, tarik atau ambil sakit itu seolah-olah menarik benda sihirnya.


Selain diatas, kita juga bisa menyiksa jin itu dengan mendekatkan telapak tangan kita, menekan titik sakit dengan jari, menepuk-nepuk, meniup atau mengusapnya sambil membacakan surah Al Hasyr ayat 21 dengan niat menyiksanya.